Rabu, 22/05/2024 - 02:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Program Kementan Bantu Petani Purwakarta Antisipasi Kemarau Panjang

 JAKARTA — Indonesia diprediksi akan mengalami kemarau kering atau fenomena El Nino tahun ini. Menurut data BMKG, puncak kemarau itu akan terjadi pada bulan Agustus mendatang. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Menghadapi itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong beberapa kebijakan untuk mengantisipasi dampak dari kemarau panjang tersebut, di antaranya melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), pembangunan embung/waduk, rehabilitasi irigasi, pipanisasi, pompanisasi, hingga hibah pompa air. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Manfaat dari kebijakan itu pun telah dirasakan oleh petani di daerah, salah satunya oleh Adi Saputra, Ketua KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan), Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dengan adanya bantuan tersebut, para petani merasa terbantu bila harus menghadapi El Nino.

Berita Lainnya:
Kementan Intensif Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih

“Saya sudah merasakan (manfaat) berbagai program Kementan itu, mulai dari asuransi, pembangunan embung, rehabilitasi irigasi, dan lainnya. Berkat program Kementan, petani di Purwakarta terbantu,” katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/5/2023).

Sementara itu, dampak atau resiko dari kemarau kering cukup signifikan bagi petani di lapangan. Kondisi panas mampu mengubah pH dalam tanah, sehingga bisa mempengaruhi hasil produksi pertanian. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Resiko terburuk dari kemarau El Nino itu, pertama, gagal panen. Kedua, gagal tanam, dan ketiga resiko tinggi tidak adanya produksi hasil pertanian dikarenakan cuacanya estrem,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Lemigas Mulai Uji Coba Bahan Bakar B40 di Mesin Genset Gedung

Selain program infrastruktur pertanian, Adi juga menyarankan kepada pemerintah untuk membuat rekayasa hujan sementara, terutama bila suhu udara terlalu kering dan panas. Hal ini akan membantu petani.

“(Pemerintah) harus membuat hujan sementara di beberapa daerah yang suhunya sungguh luar biasa, termasuk Purwakarta. Di kita (suhu) mencapai 37 derajat. Khusus pertanian tanaman holtikultura dibuat plot untuk rekayasa hujan,” pungkasnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi