Pelaksanaan vaksinasi polio tambahan di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (3/4/2023). Cakupan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Kota Tasikmalaya putaran pertama telah mencapai 97,6 persen
TASIKMALAYA — Cakupan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Kota Tasikmalaya putaran pertama telah mencapai 97,6 persen dari total sekitar 51 ribu balita. Angka itu telah melebihi target yang ditetapkan, yaitu 95 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra mengatakan, pelaksanaan Sub-PIN Polio putaran pertama tak banyak mengalami kendala. Mayoritas masyarakat telah sadar untuk membawa anaknya yang berusia 0-59 bulan untuk mendapatkan vaksinasi polio.
“Sejauh ini alhamdulillah pelaksanaan vaksinasi polio lancar dan tidak ada kendala berarti. Buktinya, cakupan di Kota Tasikmalaya melebihi target yang ditetapkan,” kata dia saat dihubungi Republika, Sabtu (13/5/2023).
Karena telah mencapai target, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya akan mulai melaksanakan Sub-PIN Polio putaran kedua mulai Senin (15/5/2023). Pelaksanaan putaran kedua akan dilakukan seusai jadwal yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan Sub-PIN Polio putaran kedua di Kota Tasikmalaya disebut akan dilakukan secara serentak bersama 17 kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat (Jabar). Pelaksanaan putaran kedua tak dilakukan di seluruh Jabar lantaran masih ada beberapa daerah yang belum mencapai target, bahkan di beberapa daerah cakupannya masih di bawah 90 persen.
“Kami termasuk dari 18 kabupaten/kota di Jabar yang cakupannya telah lebih dari 95 persen. Jadi kami bisa mulai melaksanakan putaran kedua mulai Senin,” ujar Asep.
Ihwal ketersediaan vaksin, saat ini petugas dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sedang mengambil kebutuhan di Provinsi Jabar. Kemungkinan, vaksin itu akan sampai di Kota Tasikmalaya pada Sabtu malam.
“Besok vaksin akan didistribusikan ke masing-masing wilayah kerja,” kata dia.
Asep mengingatkan masyarakat yang telah membawa anaknya untuk divaksin polio putaran pertama, dapat kembali melakukan putaran kedua. Pasalnya, pelaksanaan Sub-PIN Polio dilakukan dalam dua putaran agar imunitas anak makin optimal dalam menangkal penyakit polio.
Sumber: Republika
