Jumat, 17/05/2024 - 00:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Teleskop Webb Deteksi Uap Air di Komet Sabuk Utama, Apa Dampaknya?

Para peneliti antariksa mendeteksi uap air di sekitar komet di sabuk asteroid utama, yang juga dikenal sebagai komet sabuk utama. /ilustrasi

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Para peneliti antariksa mendeteksi uap air di sekitar komet di sabuk asteroid utama, yang juga dikenal sebagai komet sabuk utama. Temuan itu didapat setelah pengamatan yang dilakukan menggunakan teleskop luar angkasa James Webb.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dikutip dari laman Engadget, Kamis (18/5/2023), para ilmuwan sejak lama memiliki hipotesis bahwa komet dapat mengawetkan air dalam bentuk es. Akan tetapi, mereka belum memiliki bukti kuat hingga adanya temuan terbaru.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Peneliti umumnya mengharapkan komet yang memiliki air ada di Sabuk Kuiper atau Awan Oort. Keduanya berlokasi cukup jauh dari matahari sehingga es bisa bertahan. Sementara, komet yang tertangkap teleskop memiliki air merupakan bagian dari sabuk utama.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Elon Musk Targetkan Kirim Manusia Pertama ke Mars dalam Tujuh Tahun

Sabuk asteroid utama atau main belt itu berlokasi antara orbit planet Mars dan Jupiter. Wilayah itu dipenuhi sejumlah objek tak beraturan yang disebut asteroid atau planet kerdil. Temuan teranyar para pakar telah menciptakan teka-teki baru.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pasalnya, instrumen Webb tidak mendeteksi karbon dioksida atau CO2 di komet sabuk utama bernama Read tersebut. Sementara, karbon dioksida biasanya mewakili 10 persen dari bahan yang berpotensi menguap di komet. Kelompok penelitian berspekulasi bahwa CO2 hilang selama miliaran tahun, atau bahwa Read terbentuk di bagian Tata Surya yang relatif tidak memiliki CO2.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
NASA Beri Lampu Hijau pada Misi Dragonfly ke Bulan Saturnus, Titan 

Komet Read adalah salah satu benda pertama yang digunakan untuk menetapkan kategori komet sabuk utama. Teleskop Webb jadi peralatan pertama yang cukup kuat untuk mempelajari komet ini secara mendetail.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pengamatan lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah ketiadaan CO2 di Read adalah kebetulan atau kondisi serupa ada di komet sabuk utama lainnya. Anggota tim peneliti, Stefanie Milam, menyarankan pelaksanaan misi pengumpulan sampel guna membantu mempelajari lebih lanjut tentang komet tersebut.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Misi itu dianggap jauh lebih “terjangkau” daripada misi untuk mendalami kondisi komet lain. Sebagai perbandingan, Sabuk Kuiper kira-kira berlokasi di tepi orbit Neptunus, sedangkan Awan Oort berjarak kira-kira dua tahun cahaya dari Bumi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi