Sebab Khalifah Umar bin Abdul Aziz Pecat Pejabat yang Dilantik Gubernur Zalim

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Khalifah Umar bin Abdul Aziz (ilustrasi).

ADVERTISEMENTS

KANDAHLAWI–Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam bukunya “Kisah-Kisah Sahabat” menuliskan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz Rahmatullah alaih melantik seseorang sebagai pimpinan di suatu wilayah. Kemudian seseorang memberitahukan kepadanya bahwa orang itu pernah menjadi pimpinan yang diangkat oleh Hajjaj bin Yusuf.

ADVERTISEMENTS

“Hajjaj merupakan seorang Gubernur yang zalim pada zaman pemerintahan Yazid bin Muawiyah,” tulis Maulana Muhammad Zakariyya.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz rahmatualaih segera memecat orang itu. Orang itu berkata, “Aku hanya sebentar bekerja pada Hajjaj,” sergahnya.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz Rahmatullahalaih menjawab. “Satu hari atau kurang bersamanya, sudah cukup membuat buruk seseorang,” katanya Syekh Zakariyya mengutip dari kitab Ihya Ulumuddin.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Syekh Maulana Zakariyya mengatakan, pengaruh suatu pergaulan pasti akan membekas.  Jika seseorang berteman dengan orang-orang yang bertakwa, tanpa terasa ketakwaan itu akan membekas dalam dirinya dengan mudah.

“Demikian pula jika seseorang berteman dengan orang fasik, tanpa terasa kebaikannya itu juga akan mempengaruhinya,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Itulah sebabnya berteman dengan orang yang berakhlak buruk itu dilarang. Bahkan, berdekatan dengan binatang seseorang dapat terpengaruh olehnya.

ADVERTISEMENTS

Baginda Rasulullah SAW bersabda berbangga-bangga dengan kesombongan menimpa peternak-peternak unta dan kuda. Dan sifat lembut akan diperoleh para penggembala kambing.”(dari kitab Bukhari).

Baginda Rasulullah SAW juga bersabda permisalan bergaul dengan orang sholeh seperti duduk di samping penjual minyak wangi. Biarpun tidak mendapat minyak misiknya, bau bau wanginya tentu akan menyegarkan otak. Sebaliknya bergaul dengan orang yang buruk akhlaknya, seperti duduk di dekat pandai besi, meskipun tidak terbakar apinya, asapnya tentu akan mengenainya.” ( dari Kitab Jam’ul Pawaid).

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version