Senin, 17/06/2024 - 11:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Pesawat C919 Buatan Cina Siap Patahkan Monopoli Boeing dan Airbus

BEIJING — China Eastern Airlines Corp Ltd mengoperasikan pesawat jet C919 berbadan sempit buatan Cina, untuk melayani penumpang perdana pada Ahad (29/5/2023). Penerbangan komersial pertama ini menjadi tonggak sejarah bagi Cina, sebagai negara Asia dalam upaya negara tersebut untuk menjadi lebih mandiri.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pesawat C919 adalah produk dari Commercial Aviation Corp of China (COMAC) yang didukung oleh pemerintah Cina. COMAC mulai mengembangkan pesawat jet ini 15 tahun yang lalu untuk menyaingi A320neo dari Airbus SE dan bagian dari keluarga jet berlorong tunggal 737 MAX dari Boeing Co.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Presiden Xi Jinping memuji proyek ini sebagai kemenangan inovasi Cina. Sementara pada Ahad, media pemerintah memuji pesawat ini sebagai simbol kehebatan industri dan kebanggaan nasional.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

“Setelah upaya selama beberapa generasi, kami akhirnya mematahkan monopoli penerbangan Barat dan membebaskan diri dari penghinaan ‘800 juta kemeja untuk satu Boeing’,” tulis Beijing Daily.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Istilah ‘800 juta kemeja untuk satu Boeing’, mengacu pada tahun-tahun awal reformasi ekonomi sekitar 40 tahun yang lalu saat Cina perlu memproduksi tektil dalam jumlah besar, hanya untuk membeli sebuah pesawat Airbus A380 dari Prancis.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Pesawat C919 lepas landas pada pukul 10.32 pagi dari Bandara Internasional Hongqiao Shanghai di mana COMAC dan China Eastern Airlines berkantor pusat. Pesawat C919 ini mendarat dua jam kemudian di Bandara Ibu Kota Beijing, demikian ditunjukkan oleh aplikasi pelacak penerbangan Variflight.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
Iran Kerja Sama Lebih Serius dengan Oman untuk Hentikan Kejahatan Israel di Gaza

“Saya yakin dengan pesawatnya. Penerbangannya lebih lancar dari yang diperkirakan,” kata salah satu dari 130 penumpang kepada stasiun televisi pemerintah CCTV, saat turun dari pesawat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Pesawat C919 ini dijadwalkan kembali ke Shanghai pada Ahad, kemudian melakukan penerbangan dua arah yang lebih panjang ke kota barat daya Chengdu pada Senin (29/5/2023).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Lv Boyuan, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dan penggemar dunia penerbangan, berada di bandara Shanghai pada Ahad untuk terbang ke Chengdu dari mana ia berencana untuk kembali dengan C919 keesokan harinya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

“Saya sangat menantikan penerbangannya, terutama karena ini adalah pesawat generasi baru, tidak seperti pesawat Boeing dan Airbus yang sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu,” kata Lv.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pesawat C919 melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2017 setelah penundaan selama bertahun-tahun dan telah menjalani berbagai penerbangan uji coba sejak saat itu.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Maskapai penerbangan China Eastern Airlines yang didukung oleh pemerintah, memesan lima pesawat jet pada Maret 2021. Maskapai ini menerima pengiriman pesawat pertama pada bulan Desember dan mengatakan bahwa mereka berharap untuk menerima sisanya tahun ini.

Berita Lainnya:
Cium Kejanggalan, Pakar Bertanya-tanya, Kenapa Hanya Helikopter Presiden Iran yang Jatuh?

Secara keseluruhan, COMAC telah memenangkan 1.035 pesanan dari 32 pelanggan pada akhir tahun 2022. Seorang pejabat perusahaan mengatakan kepada media bahwa jumlahnya melebihi 1.200 unit.

Produsen pesawat ini memperkirakan produksi tahunan akan mencapai 150 jet C919 dalam waktu lima tahun, demikian dilaporkan media domestik pada Januari.

Meskipun dirakit di Cina, C919 sangat bergantung pada komponen Barat, termasuk mesin dan avionik, dari perusahaan-perusahaan seperti General Electric Co, Safran SA dan Honeywell International Inc.

Li Hanming, seorang pakar independen di industri penerbangan Cina, mengatakan sebagian besar pesanan C919 adalah surat pernyataan minat dari pelanggan domestik. Beberapa pembeli asingnya termasuk lessor GE Capital Aviation Services. “Untuk C919, pasar domestik cukup besar,” tambahnya.

Pasar internasional masih dipertanyakan mengingat regulator Eropa maupun Amerika Serikat belum memberikan sertifikasi untuk pesawat ini, ujar Greg Waldron, redaktur pelaksana Asia untuk publikasi industri penerbangan FlightGlobal.

“Sampai hal ini terjadi, pasar internasional utama akan tertutup untuk C919,” katanya.

Pendahulu C919, ARJ21, adalah pesawat jarak pendek dengan 90 kursi yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2016 dan diterbangkan oleh maskapai-maskapai besar Cina dan juga TransNusa dari Indonesia.

“Penggunaan ARJ21 di Indonesia mengindikasikan masa depan internasional C919 terutama di negara berkembang,” kata Waldron.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا الكهف [60] Listen
And [mention] when Moses said to his servant, "I will not cease [traveling] until I reach the junction of the two seas or continue for a long period." Al-Kahf ( The Cave ) [60] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi