Rabu, 01/05/2024 - 21:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Italia Berharap Dapat Buka Jalan Bantuan IMF untuk Tunisia

ADVERTISEMENTS

 ROMA — Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan pemimpin Italia dan Belanda bersama presiden Komisi Uni Eropa berkunjung ke Tunisia. Dalam kunjungan ini mereka membawa paket inisiatif untuk membantu keamanan di Tunisia yang akan memudahkan jalan kemungkinan bantuan internasional.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Tunisia merupakan prioritas, karena destabilisasi di Tunisia akan berdampak serius pada stabilitas di seluruh Afrika Sebelah Utara dan dampak itu pada akhirnya akan tiba di sini,” kata Meloni dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, Kamis (9/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Komisi Eropa mengatakan pembahasannya akan berpusat pada menciptakan kemajuan dalam kesepakatan Uni Eropa-Tunisia yang fokus pada ekonomi, energi dan imigrasi. Semakin banyak imigran Afrika yang tiba di Tunisia dari Libya. Tunisia meminta bantuan ekonomi untuk mengatasi gelombang imigran yang hendak menyeberang ke Eropa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bus Terguling di Peru, 23 Orang Tewas
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Organisasi Pembangunan dan Kerja Sama Ekonomi (OECD) mengatakan Tunisia mengalami krisis terburuk. Inflasi mencapai sekitar 11 persen dan makanan semakin langka.

ADVERTISEMENTS

Pemerintah Tunisia sedang bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk pinjaman sebesar 1,9 miliar dolar AS tapi perundingan masih mengalami kebuntuan di tengah ketegangan politik Tunisia. Anggaran defisit negara itu diperburuk pandemi Covid-19 dan dampak perang Rusia di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pada 2021 lalu Presiden Kais Saied membubarkan parlemen dan menulis ulang konstitusi yang memberinya wewenang lebih besar sebagai presiden dan mengurangi wewenang legislatif. Pemilihan parlemen Januari lalu diboikot banyak rakyat Tunisia dengan angka partisipasi pemilih hanya 11,3 persen karena munculnya keraguan pada legitimasi parlemen.

Meloni mengatakan mengelola gelombang imigran merupakan prioritas. “(Ketidakstabilan akan menciptakan) masalah domino pada Italia dan Eropa secara keseluruhan,” katanya.

Berita Lainnya:
Rumah Sakit Al Amal di Gaza Kembali Beroperasi

Ia tidak mengungkapkan langkah spesifik tapi mengatakan kehadiran Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte “memberi sinyal keinginan yang sangat penting.”

Meloni sudah datang ke Tunisia pada awal pekan ini. Ia bertemu Presiden Kais Saied untuk meletakan dasar-dasar kesepakatan dengan Uni Eropa. Meloni mengatakan ia berharap dasar-dasar itu dapat membuka jalan untuk bantuan IMF.

Saied menolak beberapa reformasi yang diinginkan IMF untuk kesepakatan pinjaman. Seperti menyusutkan sektor administrasi publik Tunisia yang merupakan salah satu terbesar di dunia yang memakan sepertiga anggara nasional.

“Saya tidak ingin mendahului diri saya sendiri dengan berpikir kami dapat mencapai solusi untuk masalah-masalah yang sedang kami kerjakan,” kata Meloni.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi