3 Amalan Berbuah Surga Ini Saling Berkaitan dan Lekat dengan Kewajiban Muslim

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

 JAKARTA— Sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW, satu-satunya yang menjadi cita-cita pastilah masuk surga. Untuk mencapai surga, ada berbagai cara yang bisa dilakukan seorang Muslim. 

ADVERTISEMENTS

Pendakwah Ustadz Ali Hasan Bawazier dalam kajiannya belum lama ini di Masjid Baitul Hakim, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Rabu (14/6/2023) menjelaskan beberapa amalan masuk surga, sebagai berikut: 

ADVERTISEMENTS

Pertama, bersiwak atau membersihkan mulut dengan kayu dari pohon araak ini memiliki banyak keutamaan. 

ADVERTISEMENTS

Aktivitas sunnah ini sangat disukai Rasulullah SAW. Perihal bersiwak, menurut Ustadz Ali, termasuk salah satu cara untuk mewujudkan hal yang dimuliakan Islam. 

ADVERTISEMENTS

Islam adalah agama yang sangat memuliakan kebersihan. “Salah satu syiarnya Islam adalah kebersihan dan bersuci,” ujar dia.   

ADVERTISEMENTS

Nabi SAW menegasan, dengan menjaga kebersihan, itu sudah separuh dari iman. Namun, kebersihan yang dituntut bukan hanya lahiriah atau fisik, melainkan juga batin. Dalam surat Al Baqarah ayat 222, Allah SWT berfirman: 

ADVERTISEMENTS

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” Dalam salah satu hadits sahih, Nabi SAW menjelaskan tentang keutamaan bersiwak: 

ADVERTISEMENTS

السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ “Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhai oleh Allah.” 

ADVERTISEMENTS

Ustadz Ali menjelaskan, ridha Allah SWT merupakan hal yang dicari umat di muka bumi. Dengan menjalankan apa-apa yang disenangi Allah SWT, umat telah satu langkah menuju surga. 

ADVERTISEMENTS

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan

Kedua, cara lain agar lebih dekat dengan surga adalah dengan menjawab adzan. Menjawab adzan atau panggilan sholat  memiliki keutamaan dan pahala tersendiri. 

Amalan ini dinilai sebagai suatu yang besar, sekalipun ia hanya mengikuti apa yang diucapkan muazin. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: 

لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah suara adzan yang keras dari yang mengumandangkan adzan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendengarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” 

sumber : Harian Republika

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version