Kamis, 16/05/2024 - 01:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Sekolah di Wisconsin akan Larang Tanda yang Dukung Siswa LGBTQ

MILWAUKEE — Para pemimpin sekolah distrik di negara bagian Wisconsin tenggara memberikan suara mereka pada bulan depan untuk melarang tanda “ruang aman” di gedung-gedung mereka.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Komite kebijakan Dewan Sekolah Arrowhead memutuskan pada Selasa (20/6/2023), untuk meneruskan usulan kebijakan yang melarang penuh tanda-tanda tersebut kepada dewan sekolah. Usulan itu untuk dipertimbangkan pada pertemuan 12 Juli mendatang, tulis Milwaukee Journal Sentinel melaporkan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Para pendukung siswa LGBTQ telah menyarankan agar para guru memasang tanda ‘ruang aman’ seperti itu sebagai bentuk dukungan. Namun kebijakan yang diusulkan sekolah Arrowhead menyatakan bahwa tanda-tanda seperti itu, justru dapat menciptakan kesan melekat LGBTQ pada anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Tanda-tanda tersebut seolah menjelaskan, beberapa area sekolah dianggap tidak setara. Karena ada tempat yang lebih aman daripada yang lain dan tanda-tanda yang mempromosikan satu kelompok di atas yang lain dapat membuat siswa merasa terisolasi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kebijakan tersebut juga menyatakan bahwa memasang pajangan tentang “topik kontroversial” tidak sesuai dengan pendekatan lain. Dan sekolah distrik dapat memutuskan pesan dan konten apa yang dapat dikomunikasikan melalui rambu-rambu dan tulisan di sekolah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Inggris tidak Dukung Serangan ke Rafah, tapi Tetap Jual Senjata ke Israel

“Sebagian karena pentingnya memberikan konteks substansial untuk isu-isu tersebut dan karena kekhawatiran bahwa tampilan dan postingan tertentu dapat dianggap sebagai promosi satu perspektif atau sudut pandang tentang masalah tersebut atau sebagai promosi pendapat pribadi anggota staf tentang topik kontroversial,” demikian bunyi kebijakan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Presiden Dewan Kim Schubert menunjukkan contoh stiker yang dapat menggantikan tanda “ruang aman” dan menyertakan kalimat seperti, “Saya dikelilingi oleh orang-orang yang menghargai dan menerima saya apa adanya.”

ADVERTISEMENTS

Anggota dewan Tim Langer, Darrell Beneker dan Craig Thompson mengatakan bahwa mereka menentang kebijakan tersebut. Langer mengatakan bahwa ia khawatir dengan pesan yang akan disampaikan oleh kebijakan tersebut kepada para siswa LGBTQ.

ADVERTISEMENTS

“Saya akan mengusulkan agar kita menangguhkan hal ini sampai kita dapat mengembangkan kebijakan yang akan mengambil beberapa langkah konkret untuk membantu siswa LGBT dan memberi mereka sumber daya yang menjadi singkatan dari stiker tersebut,” kata Langer.

Berita Lainnya:
Hujan Deras di Brasil Tewaskan 39 Orang

Seorang siswa baru di Arrowhead High School, Chase Eastman, meluncurkan sebuah petisi yang menentang kebijakan tersebut dan telah mendapatkan 320 tanda tangan pada hari Selasa.

Draf awal dari kebijakan tersebut juga akan melarang tanda-tanda Black Lives Matter, papan nama anti-rasis, pelangi, semua bendera selain bendera negara bagian dan bendera nasional atau bendera khusus untuk bahasa asing yang sedang diajarkan. Termasuk juga papan nama dalam bentuk apa pun yang mempromosikan preferensi seksual atau jenis kelamin.

Para anggota dewan akhirnya mencabut tanda bahasa tersebut setelah berkonsultasi dengan pengacara mereka, demikian dilaporkan Journal Sentinel.

Anggota dewan sekolah di Oak Creek, pinggiran kota Milwaukee, sedang mempertimbangkan kebijakan serupa yang melarang papan nama “ruang aman” dan mengizinkan distrik tersebut untuk mencopot papan nama yang memuat isu-isu kontroversial.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi