Sabtu, 04/05/2024 - 17:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Raja Belanda Minta Maaf atas Sejarah Perbudakan

ADVERTISEMENTS

AMSTERDAM — Raja Belanda Willem-Alexander meminta maaf atas keterlibatan bersejarah negaranya dalam perbudakan dan dampaknya yang masih ada hingga saat ini. Dia berbicara pada upacara peringatan 160 tahun penghapusan perbudakan secara sah di Belanda pada Sabtu (1/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Pada hari ini mengingat sejarah perbudakan Belanda, saya mohon maaf atas kejahatan terhadap kemanusiaan ini,” kata Raja Belanda di monumen perbudakan nasional di Oosterpark Amsterdam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Willem-Alexander mengatakan, rasisme dalam masyarakat Belanda tetap menjadi masalah dan tidak semua orang akan mendukung permintaan maafnya. Namun, dia menegaskan, waktu telah berubah dan Keti Koti atau rantai benar-benar telah putus.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PM Lee Hsien Loong Puji Kepemimpinan Jokowi di Indonesia dan Kawasan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Keti Koti” adalah kata-kata Suriname yang berarti ‘rantai putus’. Istiah ini telah ditetapkan pada 1 Juli sebagai hari peringatan perbudakan dan perayaan kebebasan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Permintaan maaf itu muncul di tengah pertimbangan ulang yang lebih luas tentang masa lalu kolonial Belanda, termasuk keterlibatan dalam perdagangan budak Atlantik dan perbudakan di bekas jajahannya di Asia. Willem-Alexander meminta maaf di Indonesia pada 2020 atas kekerasan berlebihan selama pemerintahan kolonial Belanda.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Perdana Menteri Mark Rutte mengakui pada Desember tahun lalu, bahwa Belanda memikul tanggung jawab dalam perdagangan budak Atlantik dan mendapat untung darinya. Dia pun meminta maaf atas peristiwa itu. Namun Rutte mengatakan, pemerintah tidak akan membayar reparasi, seperti yang direkomendasikan panel penasihat pada 2021.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kelompok HAM: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di Eropa Alami Penindasan

Sebuah studi yang ditugaskan oleh pemerintah yang diterbitkan bulan lalu menemukan, bahwa House of Orange mendapat untung sekitar 600 juta dolar AS dalam istilah modern dari koloni Belanda pada 1675-1770. Sebagian keuntungan besar ini diberikan sebagai hadiah dari keuntungan perdagangan rempah-rempah Dutch East India Company.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Royal House pada Desember menugaskan penyelidikan independen terhadap peran Keluarga Kerajaan dalam sejarah kolonial. Hasil investigasi ini diharapkan akan selesai pada 2025.

Sumber:

https://www.reuters.com/world/europe/king-apologises-netherlands-historic-role-slavery-2023-07-01/

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi