Ilustrasi pengolahan nikel.
JAKARTA — Perusahaan dalam negeri, konsorsium PT Graha Bumi Cantika (GBC) dan PT Rajawali Emas Ancora Lestari (REAL) akan menyuplai sebanyak 90 alat berat untuk menunjang peningkatan produksi tambang nikel PT Weda Bay Nickel. Langkah ini sejalan dengan peningkatan TKDN di industri hilirisasi mineral.
90 alat berat yang akan disuplai konsorsium GBC-REAL terdiri dari 36 unit alat berat ADT ROKBAK berkapasitas 40 ton dan 54 unit alat berat Truck FAW juga berkapasitas 40 ton. Adapun nilai total kontrak komersial antara Konsorsium GBC-REAL dan PT Weda Bay Nickel mencapai sebesar Rp 1,4 triliun.
Chief Commercial Officer PT Graha Bumi Cantika, Ogy Agusti menyatakan, kontrak baru yang diperoleh konsorsium GBC-REAL selaras dengan fokus bisnis perusahaan pada sektor jasa pertambangan.
“Kontrak baru GBC-REAL sebagai subkontraktor merupakan bentuk kepercayaan kepada kami sebagai perusahaan lokal dan anak negeri. Kami akan terus berkomitmen menjadi mitra terbaik PT Weda Bay Nickel, demi menunjang produktifitas pertambangan nikel perusahaan,” kata Ogy melalui siaran pers, Jumat (7/7/2023).
Ogy menyampaikan, suplai alat berat itu mulai dikirim oleh konsorsium GBC-REAL per 7 Juli 2023 dan diproyeksikan tiba di Maluku pada 23 Juli 2023.
“Seluruh alat berat akan dioperasikan oleh lebih dari 250 pegawai dari Konsorsium PT GBC dan PT Rajawali Emas Ancora Lestari,” kata Ogy.
Dia menyampaikan, suplai 90 alat berat konsorsium GBC-REAL dipastikan bisa memenuhi kebutuhan pengangkutan produksi bijih nikel PT Weda Bay Nickel yang diprediksi akan mengalami peningkatan pada tahun ini.
“Dengan kapasitas dan kapabilitas yang konsorsium GBC-REAL miliki sebagai kontraktor jasa pertambangan, kami meyakini mampu memberikan yang terbaik bagi mitra,” kata Ogy.
Sumber: Republika
