Kamis, 02/05/2024 - 20:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Meleset dari Perkiraan, Ternyata Usia Kerak Bulan Jauh Lebih Tua

ADVERTISEMENTS

Sebagian besar kerak bulan sekitar 200 juta lebih tua dari perkiraan sebelumnya./ilustrasi

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA—Permukaan Bulan jauh lebih tua dari perkiraan para peneliti sebelumnya. Penemuan tersebut berarti bahwa mereka  memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kapan lanskap kawah bulan saat ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dilansir dari Daily Mail, Kamis (13/7/2023), para peneliti menunjuk ke lekukan raksasa yang disebut Imbrium Basin atau Cekungan Imbrium. Ini dianggap sebagai salah satu kawah terbesar di tata surya kita, sebagai contoh temuan mereka.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Cekungan Imbrium mungkin diciptakan oleh tabrakan asteroid seukuran Sisilia.  Tim sekarang mengatakan itu berasal dari 4,1 miliar tahun yang lalu, bukan 3,9 miliar tahun yang lalu seperti yang diperkirakan semula.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
NASA Tangkap Gambar ‘Papan Selancar’ Misterius yang Mengorbit Bulan 

Para peneliti dari Norwegia dan Prancis mengatakan mereka telah menemukan cara mengoordinasikan berbagai sistem penanggalan permukaan satelit Bumi, termasuk menggunakan sampel batuan dari pendaratan Apollo.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Profesor Stephanie Werner dari Pusat Keterhunian Planet, Universitas Oslo mempresentasikan pekerjaan di Konferensi Geokimia Goldschmidt di Lyon, Prancis. Profesor Werner mengatakan apa yang telah pihaknya lakukan adalah untuk menunjukkan bahwa sebagian besar kerak bulan sekitar 200 juta lebih tua dari perkiraan sebelumnya.

Berita Lainnya:
Enam Bulan di Angkasa, 3 Astronaut China Kembali ke Bumi dengan Selamat

Para peneliti menekankan temuan mereka tidak mengubah perkiraan usia bulan itu sendiri, hanya perkiraan permukaannya dan kapan dihantam oleh puing-puing raksasa dari luar angkasa. Profesor Werner menuturkan ini adalah perbedaan penting.

“Ini memungkinkan kita untuk mendorong kembali ke masa lalu periode pengeboman yang intens dari luar angkasa, yang sekarang kita ketahui terjadi sebelum aktivitas vulkanik yang ekstensif. Karena ini terjadi di Bulan, Bumi hampir pasti juga mengalami pengeboman sebelumnya,” ujar Profesor Werner.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi