JAKARTA — PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), sebagai salah satu Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang pelayanan operasional terminal non-petikemas, terus berkomitmen untuk mengimplementasikan standarisasi serta meningkatkan kualitas pelayanan operasional kepada para pengguna jasa.
Hal ini ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan tentang Penetapan Terminal Curah Cair (TCC) pada Dermaga Jetty 01 dan 02 Pelabuhan Bumiharjo, pada Selasa (18/7/2023), di Yogyakarta dari Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kumai, Hary Suryanto, yang dihadiri oleh Direktur Operasi SPMT Arif Rusman Yulianto, CEO Subregional Kalimantan Regional 3 Pelindo Fariz Hariyoso, dan Branch Manager SPMT Bumiharjo, Yuvensius Andri Kartiko.
Penetapan terminalisasi Terminal Curah Cair di Pelabuhan Bumiharjo ini menjadi Branch Pelabuhan kelima yang dikelola Pelindo Multi Terminal yang berhasil memperoleh penetapan terminalisasi setelah Pelabuhan Belawan, Dumai, Bagendang, serta Tanjung Intan.
Direktur Operasi SPMT Arif Rusman Yulianto menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak KSOP Kelas IV Kumai dan harapan atas penetapan terminalisasi Terminal Curah Cair di Pelabuhan Bumiharjo.
“Penetapan terminalisasi adalah be drntuk komitmen SPMT untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa, dan momentum ini menjadi langkah inisiasi Terminal SPMT di Pelabuhan lainnya untuk dapat terus meningkatkan level of service sesuai kebutuhan customer,” ujarnya dalam siaran pers.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kumai, Hary Suryanto, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sinergi Pelindo Regional 3, SPMT, dan Pelabuhan Bumiharjo, dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa.
“Hal ini menjadi momentum awal bagi pengelola terminal dan pelabuhan bersama Stakeholder di Pelabuhan Bumiharjo untuk terus melakukan upaya penataan dan peningkatan layanan yang berkelanjutan,” katanya.
Penetapan Terminalisasi di Bumiharjo ini ditujukan untuk menghadirkan terminal dedicated yang didukung dengan standarisasi alat dan peningkatan produktivitas sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional yang diharapkan berdampak pada penurunan biaya logistik, yang menjadi benefit baik bagi pihak pengelola terminal dan pihak pengguna jasa.
Sumber: Republika
