Iran Bantah Kapal Tanker yang Disita Indonesia Milik Teheran

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Petugas Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla) mengunakan kapal Patroli saat memeriksa kapal tanker berbendera Iran MT Arman di perairan laut Natuna, Selasa (11/7/2023). Kapal patroli Bakamla RI, KN Pulau Marore 322, menangkap kapal supertanker MT Arman 114 berbendera Iran, yang bermuatan minyak mentah atau light crude oil (LCO) sebanyak 272.569 metrik ton atau senilai Rp 4,6 triliun. Kapal tersebut kedapatan melakukan aktivitas ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Laut Natuna Utara.

ADVERTISEMENTS

TEHERAN — Media pemerintah Iran mengatakan Teheran mengatakan kapal kargo berbendera Iran yang sita Indonesia pekan lalu bukan milik mereka. Dalam pernyataannya, Jumat (21/7/2023) Kementerian Perminyakan Iran tidak mengidentifikasi pemilik kargo Arman 114.

ADVERTISEMENTS

Kapal super tanker berbendera Iran itu diduga terlibat dalam pengiriman minyak mentah antara kapal. Penjaga pantai Indonesia atau Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) menyita kapal itu pada 11 Juli lalu.

“Berita yang menghubungkan kargo dari kapal itu pada Iran tidak memiliki validitas dan ini dilakukan dengan tujuan menciptakan atmosfir negatif terhadap negara kami,” kata kementerian perminyakan Iran tanpa penjelasan lebih lanjut.

Pada Kamis (20/7/2023) lalu komandan angkatan laut Garda Revolusi Iran mengatakan akan membalas setiap perusahaan minyak yang membongkar muatan minyak Iran dari kapal-kapal yang disita yang saat ini berlabuh di luar pelabuhan Houston, AS. Penyitaan ini dilakukan saat hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran memanas.

ADVERTISEMENTS

Pada 11 Juli lalu Bakamla mengatakan Very Large Crude Carrier (VLCC) diduga memindahkan minyak mentah ke kapal lain tanpa izin. Kepala Bakamla  Aan Kurnia mengatakan kapal itu ditemukan di dekat Laut Utara Natuna saat sedang memindahkan minyak ke kapal MT S Tino yang berbendera Kamerun.

ADVERTISEMENTS

Indonesia menahan seorang kapten berwarga negara Mesir, 28 awak kapal dan tiga penumpang yang merupakan keluarga petugas keamanan kapal tersebut. Aan mengatakan saat dua kapal itu sedang berusaha melarikan diri Bakamla fokus mengerja Arman. Dibantu pihak berwenang Malaysia saat kapal itu masuk ke perairan mereka. 

sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version