Rabu, 22/05/2024 - 00:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Polisi Belum Terima Laporan Kasus Tabungan Siswa di Ciawi Tasikmalaya

TASIKMALAYA — Aparat kepolisian masih belum menerima laporan terkait kasus tabungan siswa yang diduga dibawa kabur oleh mantan kepala sekolah di SDN 3 Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Kendati demikian, polisi terus memantau kasus itu sambil melakukan pendampingan dalam proses mediasi. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Kepala Polsek Ciawi Kompol Karyaman mengatakan masih belum menerima laporan resmi dari masyarakat terkait kasus tersebut. Namun, pihaknya terus melakukan upaya mediasi. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Laporan resmi belum ada. Masih diupayakan melalui mediasi,” kata dia, Senin (23/7/2023).

Menurut dia, polisi telah melakukan pendampingan sejak awal orang tua korban melakukan mediasi. Namun, hingga kini belum jelas proses pengembalian uang tabungan tersebut. 

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sebelumnya, Koordinator orang tua siswa SDN 3 Pakemitan Dodi Kurniadi mengatakan tabungan para siswa itu diduga dibawa oleh mantan kepala sekolah. Sebelum masa tugasnya habis, mantan kepala sekolah itu diduga membawa uang tabungan yang disimpan di bendahara sekolah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
IPW Desak Propam Periksa Atasan Brigadir RA

“Dia itu membawa semua tabungan dari kelas I hingga kelas VI dari bendahara dan tidak mengembalikan pada waktunya,” kata dia.

Menurut dia, sebelum melakukan aksi, para orang tua telah melakukan komukasi untuk meminta uang tabungan dikembalikan. Komunikasi itu tak hanya dilakukan satu kali, melainkan hingga tiga kali. Namun, yang bersangkutan disebut terus ingkar janji.

ADVERTISEMENTS

“Orang tua sudah habis kesabarannya. Mungkin nanti akan ditempuh jalur hukum,” kata Dodi.

ADVERTISEMENTS

Ia menyebutkan, kasus tabungan siswa yang tak kunjung cair ini tak hanya terjadi di SDN 3 Pakemitan. Menurut dia, kasus serupa juga terjadi di SDN 1 Pakemitan. 

Berita Lainnya:
Musik Disebut Haram, Begini Kata Bang Haji

Menurut Dodi, yang bersangkutan diketahui sebagai mantan kepala sekolah definitif di SDN 1 Pakemitan. Sementara, di SDN 3 Pakemitan, yang bersangkutan sempat menjabat sebagai pelaksana tugas kepala sekolah. 

“Di sana (SDN 1 Pakemitan) itu sekitar Rp 300-an juta lebih. Di sini Rp 400-an juta lebih. Total di dua sekolah sekitar Rp 800 juta,” ujar dia.

Menurut dia, usai membawa kabur uang tabungan siswa, yang bersangkutan sulit untuk dihubungi. Karenanya, para orang tua menggelar aksi untuk menuntut uang mereka kembali. 

“Hasil dari musyawarah ini, kami akan melanjutkan ke pihak hukum. Namun, pihak sekolah dan dinas yang harus melapor,” kata Dodi.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi