Selasa, 30/04/2024 - 01:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Rantai Lepas, Gajah Jinak Rusak Kebun Warga Sampoiniet Aceh Jaya

ADVERTISEMENTS

SAMPOINIET –  Empat kebun masyarakat di desa Ranto Sabon, Sampoiniet, Aceh Jaya rusak usai dimasuki gajah jinak, pada Rabu (26/07/2023) dini hari.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Koordinator CRU Sampoiniet, Samsul Rizal mengatakan, gajah betina bernama Johanna (27 tahun) tersebut lepas dari area tambat karena rantai di kakinya putus sekitar pukul 02.00 WIB. Diketahui, rantai tersebut berusia lebih delapan tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Rizal menjelaskan, kebun warga yang dimasuki gajah tersebut berjarak 3km dari lokasi penambatan gajah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ketua TP PKK Aceh Serahkan Rumah Bantuan DWP untuk Nek Salamah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Sore tanggal 25 Juli mahout Sejahtera membawa Johanna ke lahan bekas kebun sawit sebab ada pakan alami yang disukai gajah di sana. Jaraknya sekitar 300 meter dari basecamp CRU Sampoiniet. Jarak dari lokasi penambatan ke kebun warga sejauh 3km,” ujar Rizal pada Senin (31/07/2023).

ADVERTISEMENTS

Kerusakan empat kebun warga tersebut meliputi tanaman dan fasilitas di dalamnya dengan taksiran kerugian mencapai 8.000.000 juta rupiah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pj Gubernur Aceh Hadiri Peringatan Otda ke 28 di Surabaya

“Tanggal (27/07/2023) Tim Humas CRU Sampoiniet mencoba membangun komunikasi lagi untuk meminta pengurangan jumlah ganti rugi, sehingga mentok ganti ruginya 6.000.000 juta rupiah,” ungkap Rizal.

Rizal mengatakan kerugian tersebut akan ditanggung oleh CRU Sampoiniet dengan mengumpulkan uang pribadi dari gaji mereka.

“Saya sudah lapor ke BKSDA, tapi belum ditanggapi hingga sekarang,” pungkas Rizal.

Media ini juga coba menghubungi kepala BKSDA Aceh melalui saluran telepon dan Whatsapp untuk mendapatkan keterangan, namun belum ada tanggapan. (rf)

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi