Selasa, 18/06/2024 - 00:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Diduga Terjadi Penistaan Alquran, Massa di Pakistan Bakar Gereja

ISLAMABAD — Massa Muslim menyerang komunitas Kristen di Pakistan timur pada Rabu (16/8/2023). Mereka merusak beberapa gereja dan membakar sejumlah rumah setelah menuduh dua anggota komunitas Kristen menodai Alquran.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Serangan itu terjadi di Jaranwala di kawasan industri Faisalabad. Juru bicara kepolisian, Naveed Ahmad mengatakan, kedua orang Kristen itu dituduh melakukan penistaan ​​agama. Ahmad  menambahkan, dua orang itu dan anggota keluarganya telah meninggalkan rumah mereka. Seorang penduduk, Shakil Masih mengatakan, dia mendengar pengumuman yang menghasut massa dan kemudian melihat massa menuju ke lingkungan Kristen.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

“Saya segera meninggalkan rumah bersama keluarga saya. Beberapa keluarga lain melakukan hal yang sama,” kata Masih kepada Reuters.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Menteri Informasi sementara Punjab, Amir Mir mengatakan, lebih dari 100 orang ditangkap. “Orang-orang yang menyerang gereja diidentifikasi melalui rekaman video,” katanya.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Napak Tilas ke Provinsi Tempat Xi Jinping Meniti Karier

Polisi mengatakan, kasus penyerangan terhadap orang-orang Kristen itu berkaitan dengan penemuan sejumlah lembaran Alquran dengan tulisan yang menghina umat Muslim menggunakan tinta merah.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sementara itu, Perdana Menteri Anwar ul Haq Kakar menyerukan tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut. Sedangkan Amerika Serikat sangat prihatin bahwa gereja dan rumah menjadi sasaran.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

 

“Kami mendesak pihak berwenang Pakistan untuk melakukan penyelidikan penuh atas tuduhan ini, dan menyerukan ketenangan bagi semua yang terlibat,” kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel.

 

Seorang pemimpin Kristen, Akmal Bhatti mengatakan, massa telah membakar setidaknya lima gereja dan menjarah barang-barang berharga dari rumah-rumah yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya.  Ratusan orang juga memblokir jalan raya terdekat.

 

Video menunjukkan pria menyerang gereja dengan palu godam dan membakar bangunan. Massa terdiri dari ribuan orang yang dipimpin oleh ulama setempat, terutama dari partai politik Islam bernama Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP). Sementara TLP membantah menghasut kekerasan. TLP mengatakan, mereka telah bekerja sama dengan polisi untuk mencoba menenangkan keadaan.

Berita Lainnya:
Menteri Kolombia: Berdamai Dengan Alam atau akan Semakin Banyak Perang di Dunia  

 

Penghujatan dapat dihukum mati di Pakistan. Sebelumnya seorang mantan gubernur provinsi dan menteri minoritas juga telah ditembak mati karena tuduhan penistaan.

 

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, tuduhan penistaan ​​agama terkadang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Ratusan orang mendekam di penjara setelah dituduh melakukan penistaan agama. Hakim sering menunda persidangan terkait kasus tersebut karena takut terjadj pembalasan jika hukuman dianggap terlalu lunak. Kelompok hak asasi menyerukan pembentukan dan memperlengkapi pasukan polisi khusus untuk melindungi tempat ibadah agama minoritas, seperti yang diarahkan oleh putusan Mahkamah Agung tahun 2014.

 

“Frekuensi dan skala serangan semacam itu, yang sistematis, keras, dan seringkali tidak dapat ditahan, tampaknya meningkat dalam beberapa tahun terakhir,” kata Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا الكهف [11] Listen
So We cast [a cover of sleep] over their ears within the cave for a number of years. Al-Kahf ( The Cave ) [11] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi