Jumat, 03/05/2024 - 20:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kontradiksi Merdeka Belajar Melawan Kemerdekaan: Kelanjutan Liberalisme Kolonial?

ADVERTISEMENTS

Para siswa sekolah belajar berbasis daring dalam bentuk aplikasi . (ilustrasi)

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Oleh: Affan Ramli Pengajar Pedagogi Kritis

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ada 44,19 juta siswa di Indonesia pada tahun ajaran 2022/2023 (BPS). Ditambah 7,8 juta mahasiswa yang tercatat hingga awal tahun 2023. Membicarakan Merdeka Belajar di momen HUT kemerdekaan Indonesia yang ke 78, bermakna membincang cara perlakuan negara terhadap hidup 56 juta manusia di republik ini. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kata ‘manusia’ dalam pernyataan di atas tidak boleh diganti dengan istilah sumberdaya manusia (SDM). Bagaimanapun, konsep SDM seperti ditulis Richard Huff,  bias ekonomi kapitalisme. Secara teoritis, konsep SDM menekankan hubungan antara investasi terus menerus menyiapkan manusia dan peningkatan produktivitas ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ikuti Imbauan Prabowo, Pendukung Kirim Ratusan Karangan Bunga ke Gedung MK

Dari sudut pandang ini, ada kontradiksi gagasan di Kemendikbud dalam menjelaskan kebijakan Merdeka Belajar. Satu sisi, Merdeka Belajar dinyatakan berangkat dari ajaran Ki Hajar Dewantara yang sepenuh-penuh hati mementingkan mental kemerdekaan dan kemandirian kaum terpelajar. Sisi lain, Kemendikbud menekankan Merdeka Belajar merupakan langkah mengejar SDM Unggul Indonesia yang ekonomi sentris. Artinya, Merdeka Belajar merupakan kebijakan pendidikan untuk mengabdi sebaik-baiknya pada tatanan ekonomi kapitalisme.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Fraksi PKS Apresiasi Menlu Tegas Bantah Isu Normalisasi Hubungan RI dengan Israel

Mental kemerdekaan dalam ajaran pendidikan Ki Hajar Dewantara justru merupakan hal menakutkan bagi tatanan ekonomi kapitalisme. Seperti dijelaskan pakar kapitalisme pendidikan Amerika, Samuel Bowles dan Herbert Gintis, bahwa dunia kapitalisme membutuhkan mental jinak kaum buruh. Lembaga-lembaga pendidikan modern bertugas menyiapkan itu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi