Sabtu, 04/05/2024 - 04:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Tulang yang Diiris Umar Bin Khattab dan Keheranan Yahudi yang Berujung Masuk Islam

ADVERTISEMENTS

JAKARTA- Keteladanan dan pelajaran toleransi lainnya ditunjukkan oleh Khalifah Umar bin Khattab RA. Sebagai seorang Amirul Mukminin sekaligus pemimpin umat, Umar harus memberi contoh kepada sahabat-sahabatnya. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Sebagaimana mantan veteran perang dan atas jasa-jasanya terhadap Islam, Khalifah Umar bin Khattab menunjuk Amru bin Ash untuk menjadi gubernur di Mesir. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Suatu ketika, Amru bin Ash bermaksud melebarkan bangunan masjid. Namun, lahan yang akan dijadikan sebagai bangunan masjid itu, terdapat lahan dan bangunan yang sudah reot milik orang tua yang beragama Yahudi. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Amru bin Ash berusaha membujuk orang tua Yahudi ini agar menjual tanah tersebut demi memudahkan pembangunan masjid. Tapi orang Yahudi ini tak mau menjualnya. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Amru bin Ash pun memberikan tawaran hingga 15 kali lipat dari harga pasaran. Namun demikian, orang Yahudi ini tetap pada keputusannya. Ia tak mau menjualnya, sebab lahan dan bangunan itu merupakan satu-satunya miliknya yang berharga. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kesal dan geram dengan keputusan si Yahudi ini, maka Amru bin Ash pun mengambil keputusan radikal. Ia memerintahkan para pekerja bangunan masjid untuk menggusur gubuk reot dan lahan milik orang Yahudi itu dengan paksa hingga rata dengan tanah. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Si Yahudi ini sedih. Ia kemudian mendatangi Khalifah Umar bin Khattab di Madinah dan mengadukannya kepada Amirul Mukminin, atas perbuatan gubernur Mesir, Amru bin Ash. Atas pengaduan itu, Umar bin Khattab memerintahkan si Yahudi untuk mengambil sebuah tulang yang ada di tumpukan sampah. Si Yahudi ini bingung dengan perintah itu, namun ia tetap melaksanakan perintah tersebut. Lalu ia menyerahkan tulang tersebut kepada Umar. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Tiga Hadits Ini Gambarkan Teladan Nabi Muhammad SAW Sehari-hari

Tanpa panjang lebar, Umar langsung mengambil pedangnya dan membuat garis lurus di atas tulang tersebut. Setelah itu, Umar kemudian memberikan tulang itu kepada si Yahudi dan memerintahkan agar tulang itu diserahkan kepada Amru bin Ash di Mesir. 

Bukan hilang rasa bingungnya, si Yahudi ini justru semakin heran dengan cara Umar tersebut. Namun demikian, ia tak banyak bertanya dan langsung permisi serta membawa tulang tersebut ke Mesir untuk diserahkan kepada Amru bin Ash. 

Baca juga: 14 Keistimewaan Alquran yang Tak Terbantahkan Sepanjang Masa 

Sesampainya di Mesir, ia menyaksikan, bangunan masjid sudah mulai dikerjakan. Karena itu, ia langsung menemui Gubernur Mesir dan menyerahkan tulang tersebut. Saat tulang itu diterima Amru bin Ash, maka kagetlah ia dan memerintahkan para pekerja masjid agar menghentikan pembangunan masjid. 

Si Yahudi makin bingung. Ia menyaksikan, Gubernur Mesir ini tampak ketakutan dengan tulang tersebut. Maka, ia pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Amru bin Ash. “Wahai Gubernur, apa yang menyebabkan Anda langsung memerintahkan penghentian pembangunan masjid itu,” tanya si Yahudi. 

Berita Lainnya:
Dajal Tanda Kiamat yang Berakhir di Palestina dan Tangis Aisyah Istri Rasulullah SAW

Baca juga: 8 Dalil Berikut Ini Semoga Membuat Kita Segera Terinspirasi Baca Alquran

Amru bin Ash pun menerangkan makna di balik tulang dan garis lurus tersebut. “Wahai kakek, tulang ini memang busuk. Tapi lihatlah intinya, bahwa sesungguhnya, setinggi apa pun kekuasaan seseorang, dan sehebat apa pun dirinya, suatu saat pasti akan mati dan menjadi tulang seperti ini. Selain itu, garis lurus yang dilukiskan oleh Khalifah Umar ini memiliki makna yang tegas. Intinya, sebagai seorang pemimpin, saya harus berlaku lurus dan adil serta tidak semena-mena pada kelompok lain. Jika saya melanggar dan tidak lurus, maka Umar yang akan meluruskannya dengan pedangnya,” jelas Amru bin Ash. 

Menyaksikan keteladanan yang ditunjukkan oleh Khalifah Umar itu, terketuklah hati si Yahudi ini. Ia merasa, ajaran Islam begitu tinggi dan agung. Maka, dengan penuh kesadaran, ia pun meminta Amru bin Ash untuk meneruskan pembangunan masjid dan ia merelakan lahannya dijadikan pelebaran Masjid. Selain itu, ia juga menyatakan dirinya menjadi pemeluk Islam.     

sumber : Harian Republika

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi