Kamis, 02/05/2024 - 21:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Peneliti Ipsos Prediksi Peta Koalisi Masih Bisa Bergeser

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar survei nasional terkait dinamika partai politik dan elektabilitas para tokoh potensial yang hendak berlaga dalam Pemilihan Presiden  2024. Survei ini digelar pada 22- 27 Agustus di 24 provinsi, di daerah perkotaan dan perdesaan, menggunakan metode wawancara tatap muka dengan 1.200  responden dengan Margin of Error ±2,83 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Pilpres makin dekat, sementara persaingan antar kandidat makin ketat.  Dalam survei terbaru Ipsos, Ganjar Pranowo menduduki posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 40,12 persen, sementara Prabowo Subianto sebanyak 37 persen. Hasil ini menunjukan Ganjar Pranowo mengalamai rebound mengalahkan Prabowo Subianto, mengubah peta hasil telesurvey Ipsos Public Affairs 18 Juli 2023 yang mencatat Prabowo unggul di angka 36,65 persen dibanding Ganjar Pranowo 34,46 persen. Anies Baswedan menduduki peringkat ketiga dengan elektabilitas yang awalnya sebesar 25,60 persen turun menjadi 22,67 persen,” ujar Deputy Director Ipsos Public Affairs Sukma Widyanti dalam paparannya secara daring, Rabu (6/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Meski demikian peta elektabilitas bakal capres masih akan bergerak dinamis, selain karena faktor ketokohan juga faktor lainnya seperti mesin politik, strategi kampanye, logistik dan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Poros Baru

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Viral Dihujat Netizen di Media Sosial, Jubir Sri Mulyani: Bea Cukai Bukan Keranjang Sampah

Arif Nurul Imam, peneliti senior Ipsos Public Affairs mengatakan dinamika politik masih dinamis. Bahkan peta koalisi masih bisa bergeser.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 “Wacana dibangunnya koalisi antara PPP dan Partai Demokrat tentu menarik dicermati. Jika mampu menambah dukungan partai lain, misalnya PKB membuat manuver sehingga Anies Baswedan tidak bisa maju,” ujar Arif.

“Karena kita  mengetahui bahwa PKB sejatinya adalah partai pendukung pemerintah yang sebagian besar atau 63 persen pemilihnya justru mendukung Ganjar Pranowo. Merujuk ke data tersebut, Sebagian besar pendukung PKB sepertinya tidak sejalan dengan ide perubahan yang diusung Anies,” tuturnya. Dari data survei terbaru Ipsos, pemilih PKB hanya 6% ke Anies Baswedan dan 31% ke Prabowo Subianto.

Skenario apabila Anies Baswedan tidak bisa maju sebagai Capres masih bisa terjadi mengingat Partai Demokrat yang masih belum menentukan pilihan koalisi pasca keluarnya dari Koalisi Perubahan. Dalam wacana pasca deklarasi Anies-Muhaimin, terdapat suara yang menginginkan pasangan Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudoyono sebagai poros baru pasangan Capres-CawaPres. Namun pasangan ini masih menyisakan tantangan. 

“Sebab potensi suara Sandiaga Uno dan Agus Harymurti masih di angka 9 persen, selesih jauh dibandingkan Ganjar Pranowo – Mahfud MD sebesar 39 persen dan Prabowo Subianto – Erick Thohir 36 persen dan yang tidak menjawab terdapat 16 persen,”kata Arif Nurul Imam. 

Berita Lainnya:
Relawan: PKS Segera Menyusul Nasdem-PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Selain itu, untuk mewujudkan skenario Sandiaga Uno-AHY terjadi perlu dukungan partai sebesar 20% minimal. Sejauh ini, apabila Partai Demokrat dan PPP Bersatu, jumlah kursi keduanya baru mencapai 73 kursi parlemen. Akankah ada partai yang mau menambahkan kursi tersebut sehingga tercapai tresehold untuk mendaftar sebagai pasangan? 

Legislatif

Sementara untuk pileg, Arif mengatakan, 160 hari menjelang pemilihan legislatif 2024, masih 21,33 persen pemilih atau sekitar 50an juta pemilih yang belum menentukan pilihan partai. Hasil survei menunjukkan bahwa beberapa partai akan mencapai parliamentary threshold yaitu PDI Perjuangan 24,33 persen, diikuti oleh Gerindra 18,42 persen, Partai Golkar 9,50 persen. Sedang Nasdem berada di urutan keempat dengan elektabilitas 7 persen, menyusul PKB sebanyak 4,92  persen, PKS 4,67 persen”ujarnya.

Untuk diketahui, Ipsos merupakan Lembaga riset yang sangat berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis ini beroperasi di 90 negara selain dikenal melakukan riset pasar, juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia.Ipsos Indonesia merupakan anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dan Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR World Research). 

 

 

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi