Jumat, 17/05/2024 - 11:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Diwanti-wanti Soal Keamanan Data Pemilih Pilkada, KPU: Kita Usahakan Menjaga

JAKARTA — Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos merespons Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang meminta KPU mencegah terjadinya kebocoran data pemilih Pilkada 2024. Betty memastikan pihaknya akan berupaya mencegah kebocoran.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Yang pasti itu (peringatan dari Mendagri) jadi catatan kita bersama…. Satgas keamanan siber juga akan terus bantu untuk bersama-bersama jaga data KPU,” kata Betty usai mengikuti acara serah terima Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilihan (DP4) Pilkada Serentak 2024 dari Kemendagri kepada KPU di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2024).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Ketika ditanya apakah KPU bisa menjamin tidak akan terjadi kebocoran data pemilih karena sudah ada sistem keamanan? Betty tak berani menjamin. Dia menyebut, KPU akan berusaha semaksimal mungkin menjaga data pemilih.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Yang bisa kita usahakan adalah menjaga data pemilih. Mudah-mudahan dengan bantuan semua pihak, kita bisa menjaga data pemilih sebaik mungkin. Kita usahakan Insya Allah,” ujar Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI itu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Anies Sebut Ada Penggiringan Opini Seolah Pilpres 2024 Sudah Usai

Kemendagri diketahui menyerahkan DP4 yang berisikan data lengkap 207.110.768 warga negara. Jumlah tersebut terdiri atas 103.228.748 laki-laki dan 103.882.020 perempuan. KPU akan menggunakan data tersebut sebagai basis untuk melakukan verifikasi lapangan dalam rangka menyusun Daftar Pemilih Tetap (DPT).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dalam sambutannya, Mendagri Tito meminta KPU RI untuk benar-benar mencegah terjadinya kebocoran data pemilih Pilkada 2024. “Sistem keamanan untuk cyber security terutama, tolong dari teman-teman KPU betul-betul bisa dijaga (identitas penduduk yang ada dalam DP4),” kata Tito dalam sambutannya usai menyerahkan data tersebut di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Tito menjelaskan, KPU harus maksimal mencegah terjadinya kebocoran karena DP4 berisikan identitas lengkap 207 juta lebih penduduk yang dikelola Ditjen Dukcapil Kemendagri. Sejumlah komponen data itu masuk kategori identitas pribadi yang harus dilindungi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
ICW: Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024 Potensi Besar Bawa Dampak Buruk untuk Pilkada

Apalagi, UU Pelindungan Data Pribadi sudah mulai berlaku pada 17 Oktober 2024. “Ada risiko hukum kalau terjadi kebocoran,” kata mantan Kapolri itu.

ADVERTISEMENTS

Tito mewanti-wanti potensi kebocoran setelah KPU menyerahkan data pemilih kepada partai politik peserta Pilkada Serentak 2024. “Jadi mohon, sama-sama kita jaga. Apalagi nanti kalau sudah data ini diserahkan kepada teman-teman partai politik. Jadi, fitur-fitur yang harus dilindungi tentunya, itu yang dapat kita lindungi,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Persoalan perlindungan data oleh KPU merupakan salah satu isu yang disoroti publik. Pasalnya, DPT Pemilu 2024 yang dikelola KPU diduga kuat bocor pada November 2023 lalu. Peretas dengan nama anonim Jimbo mengklaim mendapatkan 204 juta lebih data penduduk Indonesia itu dengan cara meretas situs KPU.

Pakar keamanan siber menyimpulkan bahwa Jimbo benar-benar berhasil membobol situs KPU dan mencuri data pemilih. Namun, KPU hingga kini belum mengakui telah terjadi kebocoran.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi