Sabtu, 04/05/2024 - 03:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Pemerintah Tugaskan PLN Konsolidasikan Ekspor Listrik RI-Singapura 

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menugaskan PT PLN (Persero) untuk mengonsolidasikan rencana ekspor listrik ke Singapura. Hal itu agar nantinya dalam pengolahan transmisi listrik dari Indonesia ke Singapura dapat lebih mudah dikelola. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Jadi, PLN yang mungkin di depan nanti untuk pengelolaan transmisi. Bayangannya tidak satu-satu (pengelolanya berbeda), yang bikin ruwet, jadi harus terkonsolidasi,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu di Jakarta, Jumat (8/9/2023). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Lebih lanjut, Jisman mengatakan, sejauh yang ada di bayangan pemerintah transmisi listrik dari Indonesia ke Singapura akan melalui jalur laut. Namun, hal itu dibutuhkan kajian lebih lanjut karena akan sangat bergantung pada kapasitas transmisi yang dibutuhkan. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hal itu juga akan sangat tergantung pada permintaan Singapura nantinya terhadap pasokan listrik dari Indonesia. “Tergantung kapasitasnya berapa supaya jelas pengembalian (return) seperti apa dan harganya. Ada hitungannya,” katanya menambahkan. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menekankan listrik yang akan diekspor ke Singapura tentunya listrik dari pembangkit energi baru terbarukan. Hal itu juga sesuai dengan permintaan Singapura. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pengunjung Grand Indonesia Pada Ramadhan 2024 Naik 15 Persen

Namun ia menegaskan, pembangunan pembangkit listrik untuk kebutuhan ekspor itu tidak akan dibiayai oleh uang negara. Sepenuhnya kerja sama perdagangan listrik itu akan dijalankan secara business to business (B2B) antar perusahaan yang bekerja sama. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pada Jumat (8/9/2023) Pemerintah Indonesia dan Singapura resmi meneken kerja sama energi rendah karbon di mana salah satu dari poin kerja sama tersebut yakni perdagangan listrik lintas negara. Kerja sama itu akan berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang pada periode lima tahun berikutnya. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Perjanjian tersebut diteken oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif resmi meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng di Kantor Kementerian ESDM.

Di hari yang sama, Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng, menyampaikan, energy Market Authority Singapura telah memberikan persetujuan bersyarat untuk impor listrik rendah karbon. Adapun penyediaan listrik rendah karbon itu akan didukung oleh ekosistem yang dikembangkan sejumlah perusahaan swasta dari kedua negara.

Berita Lainnya:
Puncak Mudik, Airnav Layani Ribuan Penerbangan Sehari di Bandara Soekarno-Hatta

“Dengan gembira saya umumkan bahwa Energy Market Authority Singapura telah memberikan persetujuan bersyarat untuk impor listrik rendah karbon sebesar dua Gigawatt dari Indonesia ke Singapura,” Tan See Leng dalam Indonesia Sustainibility Forum (ISF). 

Pada forum tersebut, juga disepakati kerja sama antar perusahaan yang akan ikut dalam pengembangan ekosistem energi listrik bersih di Indonesia. Terutama industri Solar PV yang menghasilkan listrik tenaga surya serta industri baterai.

Sejumlah perusahaan itu diantaranya Pacific Medco Solar Energy, PT Adaro Clean Energy Indonesia, serta PT Energi Baru TBS, Seraphim Solar System, LONGi Solar Technology, IDN Solar, Sungrow, serta PT Huawei Tech Investment. 

Deputi Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, menjelaskan, salah satu yang disyaratkan kepada Singapura agar bisa mendapatkan pasokan listrik dari Indonesia yakni harus ada industrialisasi di dalam negeri. Termasuk soal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang harus dipenuhi. 

“Misalnyal, TKDN 60 persen maka pabriknya harus di Indonesia, secara umum akan terbentuk industri di Indonesia untuk mendukung bertambahnya demand di Singapura ini,” katanya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi