Jumat, 03/05/2024 - 00:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Teken Kerja Sama, Indonesia Bakal Ekspor Listrik ke Singapura

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Pemerintah Indonesia dan Singapura resmi meneken kerja sama energi rendah karbon. Salah satu dari poin kerja sama tersebut yakni perjanjian jual beli listrik lintas negara, di mana Indonesia akan mengekspor listrik ke Singapura. Perjanjian tersebut diteken oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Nota Kesepahaman (MoU) dengan Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/9/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, perjanjian tersebut meliputi sejumlah hal. Utamanya, yakni untuk interkoneksi perdagangan listrik lintas batas antara Indonesia dan Singapura, sebagaimana disetujui oleh Pemerintah Indonesia dan Singapura.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“MoU ini akan berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang untuk periode lima tahun berikutnya,” kata Dadan di Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selain itu, perjanjian tersebut juga mencakup pertukaran informasi tentang kebijakan dan persetujuan peraturan dan kerangka kerja untuk memungkinkan proyek perdagangan listrik lintas batas komersial. Kemudian, memfasilitasi pengembangan proyek perdagangan tenaga listrik lintas batas, termasuk kredit karbon sesuai dengan peraturan perundang-undangan masing-masing.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Pertamina Peduli Salurkan Bantuan bagi Korban Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Dadan menambahkan, kerja sama terkait energi ini sekaligus melengkapi MoU sebelumnya yang telah diteken antara Kementerian ESDM RI dengan Ministry of Trade and Industry (MTI) Singapura pada 21 Januari 2022 lalu. Area kerja sama tersebut mencakup Pengembangan teknologi energi rendah karbon seperti Solar PV, hydrogen, dan teknologi CCS/CCUS, kemudian pengembangan jaringan listrik regional, interkoneksi lintas-batas, perdagangan energi, fasilitasi pembiayaan proyek energi serta pengembangan sumber daya manusia terkait.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu mengatakan, untuk eksekusi dari nota kesepahaman terkait interkoneksi listrik tersebut masih menunggu permintaan dari Singapura, untuk kemudian dikonsolidasikan dengan PT PLN (Persero).

“Jadi nanti PLN di depan nanti untuk pengelolaan transmisinya, supaya tidak ruwet jadi harus terkonsolidasi,” ujarnya. 

Sebelumnya, Singapura telah menyetujui untuk mengimpor listrik bersih rendah karbon dari Indonesia sebesar dua gigawatt. Adapun penyediaan listrik tersebut akan dipasok oleh sejumlah perusahaan swasta yang saat ini tengah mengembangkan listrik ramah lingkungan. 

Berita Lainnya:
Menhub: Ada 133 Ribu Unit Kendaraan Listrik di Indonesia

“Dengan gembira saya umumkan bahwa Energy Market Authority Singapura telah memberikan persetujuan bersyarat untuk impor listrik rendah karbon sebesar dua Gigawatt dari Indonesia ke Singapura,” kata Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng dalam Indonesia Sustainibility Forum (ISF) di Jakarta, Jumat (8/9/2023). 

Tan menyampaikan, Singapura telah menargetkan impor empat gigawatt listrik rendah karbon pada 2035. Dengan adanya komitmen tersebut, 50 persen kebutuhan impor itu akan disuplai langsung dari Indonesia. 

Kerja sama itu sekaligus akan menjadi kerangka kerja yang kuat untuk memfasilitasi proyek-proyek komersial dalam pengembangan energi karbon sekaligus perdagangan listrik lintas batas dan interkoneksi kedua negara. 

“Ini merupakan bukti kemitraan jangka panjang dan komprehensif serta ambisi bersama untuk menemukan peluang yang memungkinkan masyarakat kita untuk sejahtera bersama,” katanya. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi