Kamis, 02/05/2024 - 17:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

KTT G20 Ungkap Proyek Jalur KA dan Pelayaran dari India, Timur Tengah Hingga Eropa

ADVERTISEMENTS

NEW DELHI — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Sabtu (9/9/2023) mengumumkan rencana untuk membangun koridor kereta api dan pelayaran yang menghubungkan India dengan Timur Tengah dan Eropa. Proyek ambisius ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kerja sama politik.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Ini adalah masalah besar,” kata Biden.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Koridor ini, yang dijabarkan dalam KTT tahunan Kelompok 20 (G20) yang terdiri dari negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Proyek tersebut akan membantu meningkatkan perdagangan, menyediakan sumber daya energi, dan meningkatkan konektivitas digital. Koridor kereta api dan pelayaran ini akan mencakup India, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Israel, dan Uni Eropa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan mengatakan, koridor tersebut mencerminkan visi Biden untuk investasi jangka panjang yang berasal dari kepemimpinan Amerika yang efektif, serta kemauan untuk merangkul negara-negara lain sebagai mitra.  Sullivan mengatakan, peningkatan infrastruktur akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan membantu menyatukan negara-negara di Timur Tengah.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“(Koridor kereta api dan pelayaran) menjadikan kawasan itu sebagai pusat kegiatan ekonomi, bukan sebagai sumber tantangan, konflik atau krisis seperti yang terjadi dalam sejarah baru-baru ini,” ujar Sullivan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Wujudkan Solusi Dua Negara, Turki Nyatakan Siap Jadi Penjamin Palestina

Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan para pemimpin lainnya dari seluruh dunia berpartisipasi dalam pengumuman tersebut. Modi mengatakan, meningkatkan konektivitas dengan seluruh wilayah telah menjadi prioritas utama bagi India.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kami percaya bahwa konektivitas tidak hanya merupakan sarana untuk meningkatkan perdagangan timbal balik antar negara tetapi juga meningkatkan rasa saling percaya,” ujar Modi.

Koridor kereta api dan pelayaran akan membantu menyatukan seluruh dunia secara fisik, meningkatkan konektivitas digital dan memungkinkan lebih banyak perdagangan antar negara, termasuk produk energi seperti hidrogen. Pejabat Gedung Putih tidak menetapkan batas waktu penyelesaian proyek ambisius ini. Kendati demikian, koridor tersebut akan memberikan alternatif fisik dan ideologis terhadap program infrastruktur yang mencakup seluruh negara di Cina.

Gedung Putih tidak memberikan rincian mengenai biaya atau pendanaan proyek tersebut. Namun Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman menyebutkan, proyek ini menelan biaya 20 miliar dolar AS. Namun tidak diketahui apakah jumlah tersebut hanya berlaku untuk komitmen Saudi.

Sementara itu, Von der Leyen menggambarkan proyek ini sebagai jembatan hijau dan digital melintasi benua dan peradaban. Dia menambahkan, proyek itu termasuk kabel untuk transmisi listrik dan data.

Berita Lainnya:
Pengamat: Barat Kecam Iran, Abaikan Provokasi Israel

Von der Leyen juga mengumumkan Koridor Trans-Afrika yang menghubungkan pelabuhan Lobito di Angola dengan wilayah yang tidak memiliki daratan di benua tersebut, yaitu Provinsi Kananga di Republik Demokratik Kongo dan wilayah pertambangan tembaga di Zambia.

Berbicara mengenai proyek di Afrika, Biden menyebutnya sebagai investasi regional yang mengubah permainan. “Keduanya merupakan langkah maju yang sangat besar,” kata Biden.

Koordinator infrastruktur global dan keamanan energi masa pemerintahan Biden, Amos Hochstein menguraikan gambaran kasar timeline atau garis waktu untuk proyek tersebut pada tahun depan. Hochstein mengatakan, dalam 60 hari ke depan, kelompok kerja akan menyusun rencana yang lebih lengkap dan menetapkan jadwal.  Tahap pertama akan melibatkan identifikasi bidang-bidang yang memerlukan investasi dan infrastruktur fisik mana yang dapat dihubungkan antar negara. Hochstein mengatakan, rencana tersebut dapat dilaksanakan pada tahun depan sehingga proyek itu dapat beralih ke pengaturan keuangan dan konstruksi.

Proyek ini dimulai setelah Biden mengunjungi Jeddah, Arab Saudi

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi