JAKARTA — Program Studi Magister Ilmu Adminsitrasi (MIA) Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Jakarta secara resmi membuka konsentrasi baru, yakni Administrasi Kesehatan. Prodi ini dibuka untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja terhadap tenaga-tenaga administrasi bidang kesehatan yang mumpuni dan profesional.
“Prodi MIA Unkris memiliki kurikulum yang didesain secara komprehensif untuk menyiapkan para mahasiswa agar memiliki kemampuan analisis dan teknis dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kebijakan publik maupun sektor privat melalui proses perumusan dan pengambilan keputusan yang sistematis dan efektif,” ujar Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/9/2023).
Menurut Dr Ayub, pembukaan konsentrasi baru ini melengkapi konsentrasi yang sebelumnya sudah dimiliki yakni Administrasi Publik, Administrasi dan Kebijakan Pendidikan, Inovasi dan Bisnis Sektor Publik, serta Keuangan dan Pajak Daerah. “Semester ganjil tahun ini kami sudah menerima mahasiswa dan akan dibuka setiap semester,” kata dia.
Prodi MIA Unkris, lanjut Dr Ayub, menggunakan sistem kurikulum yang mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) serta perkuliahan berbasis Student Centered Learning (SCL) yang mengkombinasikan model kuliah (lecturing), demonstrasi, kelompok studi kecil (buzz group) melalui blended learning, diskusi, brainstorming, case study, role play, simulasi, dan seminar secara sistemik.
“Perkuliahan Prodi MIA Unkris juga memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dalam proses perkuliahan,” jelas Rektor Unkris tersebut.
Hal senada disampaikan Wakil Dekan Bidang Akademik FIA Unkris, Dr Uchaimid BR. Menurut Dr Uchaimid, kurikulum konsentrasi baru MIA yakni Administrasi Kesehatan didesain supaya mahasiswa memahami serta mampu menerapkan perencanaan dan evaluasi bidang kesehatan, serta memberi mutu pelayanan yang baik di tingkat instansi pemerintah atau layanan kesehatan pada rumah sakit.
“Karena itu, kami menerjunkan dosen langsung dari kalangan praktisi maupun akademisi di bidang kesehatan dari kampus Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Kriten Indonesia (UKI),” jelas Dr Uchaimid.
Guna menunjang publikasi dan pengabdian, sambung Dr Uchaimid, MIA Unkris memiliki Laboratorium Inovasi (LABINOV). LABINOV membantu pemerintah kabupaten/kota dalam melakukan inovasi di bidang pelayanan publik, kebijakan, sumber daya manusia, keuangan daerah, tata kelola, dan pendapatan daerah.
MIA UNKRIS juga memiliki portal jurnal online dalam menampung publikasi dosen dan mahasiswa melalui ANTASENA: Governance and Innovation Journal yang dapat diakses melalui laman https://ejournal fia.unkris.ac.id/index.php/antasena.
“Konsentrasi ini selain manifestasi dari perkembangan keilmuan administrasi diharapkan mampu menjadi salah satu alternatif pilihan favorit masyarakat, khususnya yang membidangi layanan kesehatan yang lebih baik serta mampu diterapkan pada setiap aspek kebutuhan dunia kerja yang ada pada masyarakat pada umumnya,” kata Dr Uchaimid menegaskan.
Sumber: Republika
