Kamis, 02/05/2024 - 18:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

120 Hektare Lahan Pertanian Terancam Gagal Panen

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi kekeringan akibat kemarau panjang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 SUKABUMI — Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan kemarau panjang yang berdampak terjadinya kekeringan hampir di seluruh wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat mengakibatkan 120 hektare lahan pertanian terancam gagal panen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Akibat kekeringan ini lahan pertanian tidak bisa mendapatkan pasokan air yang mencukupi bahkan beberapa lahan sudah tidak lagi memiliki persediaan air, sehingga tanaman yang sudah ditanam itu terancam mati sehingga berpotensi gagal panen,” katanya di Sukabumi pada Jumat, (15/9).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Fahmi, dari hasil pendataan sementara ada 120 hektare lahan pertanian yang berpotensi gagal panen mayoritas merupakan lahan padi. Lahan itu tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Baros, Cibeureum dan Lembursitu (Bacile).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
PUPR: Pansela Kurangi Beban Tol Trans Jawa Sekaligus Jadi Jalur Wisata

Jika satu hektare lahan itu bisa menghasilkan gabah kering giling (GKG) rata-rata tujuh ton, maka jika gagal panen maka Kota Sukabumi akan kehilangan sebanyak 840 ton GKG. Tentunya, Pemkot Sukabumi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi terus berupaya melakukan pencegahan agar lahan tersebut tidak gagal panen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Selain itu, ikhtiar yang dilakukan pihaknya yakni dengan cara melaksanakan Solat Istisqa atau solat meminta hujan kepada Allah yang dilakukan secara massal pada Jumat, (15/9) di Lapang Merdeka Kota Sukabumi.

Pada kegiatan ini tidak hanya dihadiri unsur Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Sukabumi saja, tetapi diikuti oleh ribuan Muslim.

“Selain melakukan berbagai cara untuk antisipasi terjadinya gagal panen, kami pun ikhtiar dengan cara melaksanakan Solat Istisqa secara massal serta mengajak seluruh Muslim di Kota Sukabumi untuk mendirikan solat sunah itu baik individu maupun berjamaah,” tambahnya.

Berita Lainnya:
Mentan Pastikan Pertanian di Merauke Dilakukan Secara Modern

Sementara, Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi mengatakan antisipasi terjadinya gagal panen pihaknya mencoba melakukan pompanisasi, untuk menyalurkan air dari sumber atau mata seperti sungai ke lahan pertanian.

Namun diakui, pompanisasi ini juga terkendala sumber air, jika lahan itu jauh dari sungai tentunya sulit terlaksana. Tetapi, pihaknya tidak akan tinggal diam dalam upaya menekan luas lahan yang terancam atau berpotensi gagal panen. Seperti diketahui tiga kecamatan yakni Baros, Cibeureum dan Lembursitu memang selalu menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi