Sabtu, 27/07/2024 - 11:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ada Kartelisasi, BHS: Di RI Harga Beras Premium Rp 18 Ribu per Kg, di Malaysia Rp 9.100

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Pemerintah hendaknya segera mengendalikan harga beras yang berada di kisaran Rp 14 ribu-Rp 15 ribu per kilogram (kg) untuk jenis medium, dan di kisaran Rp 18 ribu per kg untuk premium. Padahal, Indonesia sebagai negara agrasis pernah swasembada dan beras melimpah pada era 70-80 sampai 90-an.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Pengamat kebijakan publik, Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong lembaga pangan di Indonesia, seperti Bulog, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Satgas Pangan seharusnya mengambil peran untuk bertanggung jawab demi menciptakan kedaulatan pangan, ketahanan pangan, dan kemandirian pangan bagi negara.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Bahkan, kata dia, Bulog sebagai stabilitator pangan di Indonesia terlihat lumpuh dan hanya mampu menyerap di kisaran dua persen dari total produk yang ada di Indonesia. “Sehingga mayoritas beras kita dikuasai oleh swasta yang dikhawatirkan bisa muncul adanya kartelisasi harga,” kata Bambang di Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Berita Lainnya:
PAN Siap Usung Anies di Pilkada Jakarta Asal Calon Wakilnya Zita Anjani
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Yang membuat BHS miris adalah, Indonesia merupakan negara yang mempunyai luasan tanah produktif terbesar di Asia, yaitu sekitar 70 juta hektare. Adapun yang dimanfatkan atau bisa diolah seluas 45 juta hektare. Sayangnyam hanya sekitar tujuh juta hektare lahan produktif untuk pertanian beras.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

Harusnya, lanjut BHS, saat ini, Indonesia sudah menjadi negara penghasil pangan terbesar di dunia. Indonesia juga semestinya sebagai lumbung pangan untuk kebutuhan domestik dan internasional. Dengan begitu, sudah seharusnya harga beras di Indonesia tidak setinggi saat ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

“Saya baru berkunjung ke Malaysia, cek harga beras di pedalaman wilayah Penang pinggiran perbatasan Malaysia sebesar 2,6 ringgit atau sekitar Rp 9.100 per kg untuk beras lokal produk Malaysia. Harga beras ini merupakan beras kualitas premium,” kata BHS.

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Menurut anggota DPR periode 2014-2019 tersebut, harga neras tersebut relatif sama diseluruh wilayah negara Malaysia. Padahal, Malaysia cuma mempunyai lahan produktif untuk pertanian padi sebesar 648 ribu hektare atau hanya sekitar 0,9 persen dari lahan produktif di Indonesia. Pun penduduk Malaysia jumlahnya sekitar 33 juta jiwa atau sekitar 12 persen dari total penduduk di Indonesia.

Berita Lainnya:
Kalau Saja Kasus Asusila itu Dilaporkan ke Polisi, Farhat Abbas Yakin yang Ditangkap Justru Cindra Aditi, Bukan Hasyim Asy'ari: Itu karena Dia ...
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024
ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

BHS menambahkan, pemerintah Malaysia saat ini masih mengimpor beras sekitar 1,2 juta ton dari India, Pakistan, Vietnam ,dan Thailand sampai dengan September 2023. Kondisi itU tidak berbeda jauh dengan Indonesia. 

“Mengapa negara Malaysia bisa menjamin kecukupan beras kepada rakyatnya? Dan menjamin harga beras premium sebesar Rp 9.000 berlaku di seluruh wilayah Malaysia sedangkan Indonesia kesulitan, padahal memiliki lahan produktif pertanian terluas di Asia? Inilah yang perlu dikaji dan dianalisis secara maksimal oleh lintas kementerian dan lembaga,” ujar BHS.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۚ وَيُجَادِلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ ۖ وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَمَا أُنذِرُوا هُزُوًا الكهف [56] Listen
And We send not the messengers except as bringers of good tidings and warners. And those who disbelieve dispute by [using] falsehood to [attempt to] invalidate thereby the truth and have taken My verses, and that of which they are warned, in ridicule. Al-Kahf ( The Cave ) [56] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi