Selasa, 21/05/2024 - 16:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Palestina Bantah Ditawari Bantuan Ekonomi, Israel Justru Gandakan Pemotongan Pajak

RAMALLAH – Otoritas Palestina membantah laporan yang menyebut bahwa Israel telah menawarkan bantuan keuangan dan insentif ekonomi untuknya. Dikabarkan sebelumnya bahwa Israel hendak memberikan bantuan tersebut agar Otoritas Palestina tidak kolaps.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Bertentangan dengan apa yang diberitakan di media Israel, Pemerintah Israel saat ini telah melipatgandakan pemotongan sepihak ilegal dari dana pembayar pajak Palestina dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Louay Hanash, pejabat senior di Kementerian Keuangan Palestina, dikutip laman Middle East Monitor, Selasa (3/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dia mengungkapkan, pemotongan tersebut setara dengan 25 persen pendapatan Otoritas Palestina dari pajak yang dikumpulkan Israel atas nama Palestina. Israel tidak memberikan alasan mengenai hal tersebut.

Selain itu, menurut Hanash, Israel juga memotong tiga persen dari dana kliring sebagai komisi pengumpulan. Rata-rata bulanannya melampaui 35 juta shekel atau setara Rp142 miliar.

Berita Lainnya:
Tentara Israel Bingung, Balik ke Jabalia dan Bom Kamp Pengungsi, Para Ibu Tentara IDF Frustasi

Hanash mengatakan, Menteri Keuangan Palestina Shukri Bishara telah menyerukan pengurangan komisi pengumpulan yang biasanya dikenakan Israel pada semua barang lainnya, sehingga didasarkan pada biayanya. Dalam sebuah laporan, Bank Dunia memperkirakan bahwa angka tersebut tidak boleh melebihi 0,6 persen. “Ini mencerminkan besarnya pencurian yang dilakukan Israel sehubungan dengan masalah ini saja,” ujar Hanash.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Selain pemotongan bulanan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan melanggar semua perjanjian, Israel baru-baru ini menambahkan pemotongan bulanan sebesar 20-30 juta shekel. Dana itu disebut untuk menutupi utang kepada Perusahaan Listrik Israel. Hanash menekankan bahwa pemotongan-pemotongan tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa Israel bertanggung jawab atas krisis keuangan yang membelit Otoritas Palestina. Akibatnya, perkembangan perekonomian Palestina terhambat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Mahasiswa Universitas Jenewa Lanjutkan Aksi Dukung Palestina

Sebelumnya, surat kabar Israel, Israel Hayom, melaporkan, Pemerintah Israel telah menawarkan bantuan ekonomi kepada Palestina guna meringankan krisis yang dihadapinya. Dalam laporannya, Israel Hayom menyebut, baru-baru ini Israel memangkas pajak bensin yang dipungut dari Otoritas Palestina sebesar 50 persen. Pajak dikurangi menjadi 1,5 persen, bukan tiga persen seperti yang ditetapkan Protokol Ekonomi Paris (Paris Economic Protocol) yang ditandatangani pada 1994.

Israel Hayom mengatakan, langkah itu akan menghemat sekitar 80 juta shekel setiap tahunnya. Surat kabar tersebut menambahkan bahwa tindakan lain yang diambil akan membantu Palestina menghemat sekitar 270 juta shekel tahun ini. Hal itu mencakup lebih banyak transfer pajak yang dipungut atas nama Otoritas Palestina.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi