Rabu, 22/05/2024 - 00:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Pemerintah Ajak Diversifikasi Pangan, Pengamat: Harus Jadi Kebiasaan

Petani memanen jagung di Kedungguwo, Sukomoro, Magetan, Jawa Timur, Kamis (5/10/2023) (ilustrasi).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

MEDAN — Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan, imbauan diversifikasi pangan yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri harus jadi kebiasaan dengan situasi ekonomi apapun.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Diverifikasi pangan perlu jadi kebiasaan walaupun situasi ekonomi dalam kondisi baik sekalipun,” ujar Gunawan, di Medan, Sabtu (7/10/2023).

Untuk itu, menurut Gunawan, pemerintah segera memberikan edukasi ke masyarakat agar terbiasa mengkonsumsi bahan pangan pokok selain beras seperti ubi, sorgum, jagung hingga sagu.

Berita Lainnya:
Dampak Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem Menghantam Asia dengan Keras

“Sebab, ancaman perubahan iklim di masa yang akan datang, memaksa kita harus lebih keras beradaptasi dengan kemungkinan ketersediaan bahan pangan pokok lainnya,” ungkap dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Bisa jadi, Gunawan memandang bahan pangan pokok yang bertahan ke depan tanaman yang memiliki ketahanan dengan cuaca ekstrem, mudah tumbuh, tidak membutuhkan lahan khusus seperti sawah, dan dengan perawatan yang murah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Untuk itu, food estate harus bisa menyediakan alternatif bahan pangan yang bisa dikonsumsi di masa yang akan datang,” kata dia.

Di samping itu, Gunawan meminta ke Pemerintah Provinsi Sumut segera menambah luas areal lahan sawah untuk meningkatkan produksi beras sebagai penambah ketersediaan panganan utama.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Harga beras yang masih tinggi di Indonesia membuat Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah untuk ikut mengampanyekan langkah diversifikasi pangan kepada masyarakat. Masyarakat didorong agar tidak bergantung pada komoditas beras, tetapi juga makanan sehat lain seperti sagu, keladi, ubi dan kentang.

Berita Lainnya:
Setelah Dubai, Kini Provinsi Guangdong Terancam Banjir Besar 

“Apalagi, makanan tersebut selama ini juga telah banyak dikonsumsi masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia timur,” ujar Tito.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi