Senin, 17/06/2024 - 18:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Peta Palestina 1967: Patokan Internasional Jadi ‘Solusi Dua Negara’ dan Dikhianati Israel

Suasana Kota Gaza usai diserang Israel. Solusi dua negara Israel dan Palestina di dalam satu kawasan yang merujuk peta pembagian wilayah 1967, sebetulnya bisa dijadikan solusi jangka panjang meredakan

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 YERUSALEM — Solusi dua negara Israel dan Palestina di dalam satu kawasan yang merujuk peta pembagian wilayah 1967, sebetulnya bisa dijadikan solusi jangka panjang meredakan konflik Israel-Palestina yang tak kunjung usai. Pemerintah AS, bahkan dibawah Joe Biden, saat ini telah menyatakan komitmennya pada solusi dua negara merujuk peta sepanjang garis perbatasan 1967.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Solusi dua negara dengan merujuk peta 1967 ini, menurut seorang pejabat senior AS, Pihak AS sendiri telah menyepakati peta 1967 yang membagi dua negara Israel dan Palestina. Dan AS harus menekankan kesepakatan itu dengan Israel, termasuk mendamaikan negara Arab-Israel dengan apa yang disebut Abraham Accord.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Akhirnya Sinyal Pesawat Wakil Presiden Malawi yang Hilang Kontak Ditemukan, Jatuh di Wilayah Selatan Mzuzu

Peta garis 1967 merujuk pada garis gencatan senjata dari sebelum Perang Enam Hari, ketika Israel mengalahkan tentara gabungan Mesir, Yordania, dan Suriah, merebut Gaza dari Mesir, Dataran Tinggi Golan dari Suriah, serta merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur dari Yordania. Tepi Barat kini menjadi rumah bagi sekitar 500.000 pemukim ilegal Israel. 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Sayangnya masyarakat internasional secara luas menganggap pemukiman Yahudi ilegal yang terus bertumbuh di wilayah Tepi Barat tersebut sebagai penghalang perdamaian. Mantan Direktur Eksekutif Human Rights Watch Kenneth Roth mengatakan bahwa dukungan AS dan Barat yang tiada henti-hentinya terhadap solusi dua negara akan percuma karena aktivitas ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Mesir Tolak Tegas Rencana Israel Pindahkan Warga Gaza ke Sinai

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Solusi dua negara itu bagus tapi sudah tidak ada lagi,” kata Roth.”Prospek solusi dua negara menjadi semakin jauh karena proyek pemukiman (ilegal) dan pengurukan Tepi Barat,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Blokade Gaza dari laut, darat dan udara, yang lebih dari sekadar mencegah Hamas meluncurkan roket, juga berperan, kata Roth, seraya menambahkan bahwa blokade itu bertujuan untuk menghancurkan ekonomi daerah kantong Palestina yang terkepung itu.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

أَمَّا السَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِينَ يَعْمَلُونَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدتُّ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَاءَهُم مَّلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا الكهف [79] Listen
As for the ship, it belonged to poor people working at sea. So I intended to cause defect in it as there was after them a king who seized every [good] ship by force. Al-Kahf ( The Cave ) [79] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi