Sabtu, 04/05/2024 - 01:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Lansia Obesitas Disarankan Jaga Kualitas Tidur, Ini Alasannya

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Kalangan lanjut usia (lansia) yang mengalami obesitas disarankan lebih memperhatikan kualitas tidur. Sebab, jika kualitas tidur mereka buruk, para lansia itu kemungkinan akan lebih terimbas kondisi kesehatannya. Setidaknya, itu yang dibuktikan oleh riset terbaru.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dikutip dari laman Medical Xpress, Rabu (11/10/2023), lansia memiliki lebih sedikit kekuatan dan massa otot di kaki dan lengan, serta punya lebih banyak lemak tubuh. Jika tidurnya kurang nyenyak, mereka lebih berisiko terkena gejala kecemasan dan depresi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hasil studi itu digagas oleh para peneliti di Universitas São Paulo (USP) di Brasil dan telah diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports. Jumlah lansia yang mengalami obesitas telah dilaporkan meningkat cukup signifikan dalam beberapa dekade terakhir. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Di Brasil, prevalensi kelebihan berat badan pada orang berusia 60 tahun ke atas meningkat dari 53,7 persen pada 2006 menjadi 60,4 persen pada 2019 (rata-rata 1,16 persen per tahun). Sementara, tingkat obesitas meningkat dari 16,1 persen menjadi 20,8 persen (rata-rata 2,34 persen per tahun).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Kelebihan berat badan paling banyak terjadi pada lelaki maupun perempuan yang berusia 80 tahun ke atas. Obesitas meningkat paling besar pada pria dan wanita berusia 70-79 tahun. Penulis studi Hamilton Roschel menyebut populasi yang menua dan meningkatnya obesitas di kalangan lansia sebagai kombinasi yang buruk.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Nagita Slavina Berbagi Makanan Bekas Gigitannya, Dokter Ungkap Cara Hormati Orang Lain

“Banyak di antara mereka yang sering menderita kualitas tidur yang buruk, kehilangan kekuatan dan massa otot, serta masalah kesehatan mental. Penting juga untuk diingat bahwa kualitas tidur  merupakan faktor kesehatan yang penting bagi masyarakat umum,” kata Roschel.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Untuk menyelidiki hubungan antara kualitas tidur dan parameter kuantitatif dan kualitatif kesehatan mental dan fisik pada lansia yang mengalami obesitas, para peneliti melibatkan 95 lelaki dan perempuan obesitas berusia 65 tahun atau lebih. Mereka diminta mengisi kuesioner kualitas tidur (PSQI) dan kuesioner kesehatan umum yang berfokus pada  kecemasan, depresi dan kualitas hidup. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Peserta dibagi menjadi kelompok yang tidur nyenyak (46 orang) dan kelompok yang kualitas tidurnya buruk (49 orang) sesuai skor PSQI. Komposisi tubuh dan kekuatan genggaman tangan juga diukur. Tim peneliti menemukan bahwa orang yang kurang tidur memiliki kesehatan fisik dan mental lebih buruk, vitalitas lebih rendah, lebih banyak nyeri otot, serta gangguan fungsi fisik dan mental.

Berita Lainnya:
Sariawan Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Lidah

“Mereka memiliki lebih banyak lemak tubuh, lebih sedikit lemak tanpa lemak, dan lebih sedikit kekuatan otot. Kecemasan, depresi, dan kualitas mereka  skor kehidupan juga lebih buruk,” ujar Roschel yang merupakan pakar gizi dan ahli fisiologi olahraga klinis.

Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Sao Paulo itu menyampaikan, temuan riset timnya menjadi peringatan akan pentingnya kualitas tidur terhadap kesehatan orang lanjut usia secara keseluruhan. Terutama, jika mereka mengalami obesitas. 

Adanya obesitas pada masa penuaan berdampak pada beberapa proses fisiologis, seperti respons anabolik dan metabolisme glukosa, serta memperparah efek buruk penuaan pada gangguan tidur. Dalam beberapa bulan mendatang, tim yang sama akan mempublikasikan temuan studi longitudinal pelengkap yang melibatkan terapi gaya hidup yang dirancang untuk mencegah dampak negatif pada komposisi tubuh, seperti hilangnya massa otot seiring bertambahnya lemak tubuh, dan gangguan metabolisme seperti hiperglikemia.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi