Rabu, 22/05/2024 - 08:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Bahan Bakar Hampir Habis, RS di Gaza tidak Beroperasi Penuh

 GAZA — Pasokan bahan bakar yang semakin menipis menyebabkan rumah sakit di Gaza tidak dapat beroperasi secara penuh. Untuk menghemat bahan bakar yang mungkin hanya dapat bertahan selama beberapa jam mendatang, rumah sakit di Gaza hanya menangani kasus darurat.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Israel memblokir pengiriman bahan bakar ke Gaza, dengan alasan bahan bakar tersebut dapat dicuri dan dieksploitasi oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas untuk tujuan militer. Israel menuduh Hamas menimbun ratusan ribu liter solar.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Wartawan BBC, Rushdi Abu Alouf, yang bertugas di rumah sakit utama di kota Khan Younis di selatan Gaza, melaporkan, rumah sakit di seluruh wilayah tersebut menutup semua departemen kecuali ruang gawat darurat pada Rabu (25/10/2023). Hal ini untuk menghemat bahan bakar yang dibutuhkan untuk menyalakan peralatan penyelamat jiwa, seperti ventilator, inkubator neonatal, dan mesin dialisis ginjal.

“Rumah sakit berada dalam kondisi hancur total,” kata Kepala Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Mohammed Abu Selmeya.

Berita Lainnya:
Banyaknya Bantuan ke Gaza tak Boleh Jadi Dalih Israel Menyerang Rafah

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Richard Peeperkorn sebelumnya mengatakan, Rumah Sakit Al-Shifa yang didukung oleh badan PBB tersebut mengoperasikan generator pada tingkat minimum hanya untuk operasi penyelamatan jiwa. Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA yang menjalankan operasi kemanusiaan terbesar di Gaza, mengatakan, mereka harus menghentikan semua operasinya di Gaza pada Rabu malam jika tidak mendapatkan lebih banyak pasokan bahan bakar.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Israel berhenti memasok listrik ke Gaza setelah serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober. Gaza bergantung pada generator cadangan setelah satu-satunya pembangkit listrik di wilayah tersebut kehabisan bahan bakar pada 11 Oktober. Badan-badan bantuan dan petugas medis di Gaza memperingatkan bahwa akan lebih banyak orang yang meninggal jika peralatan penting terhenti tanpa listrik.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Jerman Serukan Pencegahan Eskalasi Genosida di Gaza

Seruan internasional untuk meningkatkan akses kemanusiaan ke Gaza semakin keras. Sebanyak 1,4 juta orang yang meninggalkan rumah mereka berjuang untuk mendapatkan makanan, air bersih, dan tempat berlindung.

Setidaknya 60 truk bantuan telah memasuki Gaza dari Mesir sejak akhir pekan. Namun jumlah tersebut hanya menyediakan sebagian kecil dari kebutuhan masyarakat di Gaza.  Badan-badan bantuan mengatakan setidaknya dibutuhkan 100 truk bantuan setiap hari.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Jumlah korban tewas di Gaza juga meningkat tajam. Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan, 756 orang wafat dalam 24 jam terakhir. Sementara total kematian warga sipil akibat serangan udara Israel mencapai 6.547 orang, termasuk 2.704 anak-anak.

Militer Israel pada Rabu pagi mengatakan, mereka terus melakukan serangan skala besar di Gaza. Mereka menargetkan infrastruktur Hamas, termasuk lubang terowongan, markas militer, gudang senjata, peluncur mortir dan peluncur rudal anti-tank.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi