Rabu, 22/05/2024 - 02:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Perjuangan Melawan Penjajah Asing adalah Sah dan Bukan Teror*sme!

BANDA ACEH – Mengutuk serangan brutal Israel di Jalur Gaza, Pakistan menyampaikan kepada PBB bahwa perjuangan melawan penjajah asing tidak bisa disamakan dengan terorisme.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Dalam debat tingkat tinggi pada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah, Wakil Tetap Pakistan untuk PBB Munir Akram mengatakan bahwa negaranya mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Namun, di bawah hukum internasional, perjuangan melawan penjajah, menentukan nasib sendiri dan pembebasan bangsa adalah sah dan tidak bisa disamakan dengan terorisme,” ujar Akram, menurut pernyataan yang disiarkan Perwakilan Pakistan di PBB seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu (25/10/2023).

“Penindasan terhadap perjuangan itulah yang termasuk tindakan ilegal,” lanjut dia merujuk pada tindakan Israel di Gaza.

“Namun, sebuah negara, yang melakukan pendudukan paksa atas suatu wilayah asing, tidak dapat menggunakan ‘hak untuk membela diri’ terhadap mereka yang wilayahnya telah diduduki secara ilegal,” kata diplomat veteran Pakistan tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Cabuli Istri Tetangga, Kakek 71 Tahun Asal Way Kanan, Lampung, Ditangkap Polisi

Mengutuk aksi militer Israel di Gaza dan menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat, Akram mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa sepanjang sejarah, kekuatan kolonial menggambarkan gerakan pembebasan nasional sebagai terorisme.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Beberapa orang di dewan ini telah menawarkan perlindungan kepada sekutu mereka yang menindas masyarakat terjajah di Palestina atau Kashmir,” ucap dia.

Dubes Pakistan untuk PBB itu menyesali ‘ketidakmampuan’ Dewan Keamanan PBB untuk mendesak gencatan senjata dan menyebut bahwa tanggung jawab berada di tangan mereka yang berkontribusi terhadap perpanjangan konflik.

ADVERTISEMENTS

Konflik yang berlangsung di Gaza, yang dibombardir Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

ADVERTISEMENTS

Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan Hamas atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.

Berita Lainnya:
Pemkot Bukittinggi Jajaki Kerja Sama Budaya dengan Kelantan Malaysia  

Militer Israel kemudian melancarkan operasi militer udara tanpa henti di Jalur Gaza.

Kini hampir 8.000 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 6.546 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar, dan konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan.

Sumber: Gelora

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi