Rabu, 01/05/2024 - 11:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ulama Turki: Kejujuran Prinsip Dasar Ajaran Islam

ADVERTISEMENTS

Kejujuran (ilustrasi).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Berdasarkan hasil penelitiannya terhadap kehidupan sosial, ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi  memperlihatkan bahwa kejujuran merupakan prinsip dasar ajaran Islam, pengikat sifat-sifat mulia dan paduan perasaan-perasaan luhur. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Jika masalahnya seperti itu, menurut Nursi, maka hendaknya kita hidupkan dalam diri kita kejujuran ini yang merupakan dasar kehidupan sosial dan dengannya kita akan mengobati penyakit spiritual kita. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ya, kejujuran merupakan ikatan kuat bagi kehidupan sosial Islam, sementara riya tidak lebih dari dusta praktis. Menjilat dan berpura-pura merupakan dusta tercela, sementara kemunafikan tidak lebih dari dusta yang berbahaya,” jelas Nursi dikutip dari buku “Khutbah Syamiyah:Manifesto Kebangkitan Umat Islam” halaman 45.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Surat Jaminan Umar Bin Khattab untuk Umat Nasrani dan Gereja Ini Menginspirasi Dunia

Lebih lanjut, Nursi menjelaskan bahwa dusta itu sendiri adalah pelecehan terhadap kekuasaan Sang Pencipta Yang Mahaagung. “Kekufuran dengan segala jenisnya adalah dusta, sementara iman adalah kejujuran dan kebenaran,” kata Nursi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berdasarkan rahasia ini, tambah Nursi, terdapat jurang yang tak terbatas antara dusta dan jujur, sama seperti jarak antara penjuru Timur dan Barat. Keduanya tidak semestinya bercampur seperti halnya api dan cahaya. 

Berita Lainnya:
Tiga Hadits Ini Gambarkan Teladan Nabi Muhammad SAW Sehari-hari

“Hanya saja, politik yang busuk dan kampanye propaganda yang tendensius terkadang mencampur-adukkan antara satu dengan yang lain, sebagaimana telah berhasil bercampur-adukkan sisi kesempurnaan dan kemuliaan dengan sisi keburukan dan kekurangan umat manusia,” jelas Nursi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi