Selasa, 21/05/2024 - 09:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mahasiswa di AS Disogok Rp 3,9 Juta untuk Ikut Demo Pro Israel

BANDA ACEH – Ratusan ribu demonstran pro-Israel memadati area National Mall di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (14/11). Sembari membawa bendera kedua negara, mereka menyerukan solidaritas kepada Israel atas pertempurannya dengan Hamas dan mengecam kaum antisemit. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Aksi solidaritas pro-Israel terbesar di Washington sejak 7 Oktober ini dihadiri sekitar 200 ribu orang — mereka mendukung kebijakan AS yang menolak diadakannya gencatan senjata di Jalur Gaza. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dikutip dari Reuters, salah seorang demonstran benerma Ariel Ben-Chitrit (33) berpendapat gencatan senjata hanya memberi manfaat sepihak untuk Hamas. 

“Gencatan senjata adalah jeda yang memungkinkan Hamas untuk mempersenjatai diri,” ujar Ben-Chitrit. Ia kemudian menyalahkan Hamas atas penderitaan warga Palestina dan krisis kemanusiaan di berbagai rumah sakit di Jalur Gaza. 

Menurut Ben-Chitrit, satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik itu adalah dengan menumpas habis Hamas. “Hamas telah membuktikan bahwa mereka tidak tertarik pada perdamaian,” tutup dia. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Namun, di balik demo besar-besaran di Washington tersebut media sosial dikagetkan oleh informasi memalukan — kaum zionis diduga memberi ‘sogokan’ agar para mahasiswa AS hadir dan berpartisipasi. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

‘Disogok’ Rp 3,9 Juta per Orang

Morocco World News melaporkan, sebuah screenshot postingan di Facebook mengumumkan Koalisi Kampus Israel (Israel on Campus Coalition/ICC) menawarkan bayaran sebesar USD 250 (Rp 3,9 juta) kepada mahasiswa di AS jika mereka menghadiri demo tersebut. 

ADVERTISEMENTS

Dalam postingan Facebook yang diunggah seorang wanita bernama Shaine Phillips satu minggu sebelum aksi demo berlangsung, tertulis bahwa sekitar 1 juta orang diharapkan bakal berpartisipasi pada demonstrasi 14 November kemarin. 

ADVERTISEMENTS

“ICC menawarkan USD 250 bagi para mahasiswa untuk menghadiri aksi tersebut, yang diperkirakan akan menjadi salah satu aksi pro-Israel terbesar dalam sejarah,” tulis dia. 

Berita Lainnya:
Refly Harun Duga Kemesraan Antara Prabowo dan Jokowi Akan Berakhir Sebelum Pelantikan Presiden

“Unjuk rasa ini disponsori oleh Jewish Federations of North America dan Conference of Presidents of Major American Jewish Organizations,” tambahnya. 

Dikatakan bahwa bagi setiap mahasiswa yang ingin bergabung dan menerima penggantian uang jalan — mereka hanya perlu mengisi sebuah formulir online. “Sekali lagi, ICC menawarkan USD 250 per mahasiswa untuk mengikuti demo di Washington DC,” demikian bunyi postingan tersebut. 

Postingan yang menunjukkan keputusasaan zionis Israel ini memicu berbagai komentar pedas dari netizen. “Jadi sekarang Israel begitu ‘putus asa’ untuk mengadakan ‘demonstrasi pro Israel’ sehingga mereka siap untuk mengumpulkan ‘massa’ di Washington DC dan siap untuk menyuap para mahasiswa untuk menghadiri demonstrasi tersebut,” tulis salah seorang netizen. 

Berita Lainnya:
Viral Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk 30 Persen Karena Dianggap Barang Mewah, Begini Klarifikasi Bea Cukai

“Ini hanya membuktikan bahwa Israel mungkin telah memenangkan pertempuran namun kalah dalam perang,” tambahnya. 

Sejumlah netizen lain juga berpendapat serupa. “ICC menawarkan USD 250 kepada para mahasiswa untuk mengajak mereka menghadiri demonstrasi pro-Israel di Washington DC — bicara tentang tindakan putus asa,” tulis dia. 

Adapun strategi memalukan Israel ini muncul pada pekan yang sama, ketika lembaga think-tank Brookings Institutions mempublikasikan laporan terbaru perihal menurunnya tren pendukung Israel di AS. 

Penurunan dukungan terhadap Israel dan Presiden Joe Biden terjadi, di tengah serangan yang semakin intensif di Jalur Gaza. 

“Hasil voting terbaru kami, yang diambil 4 minggu setelah serangan itu, selama periode ketika perhatian nasional dan internasional telah bergeser ke serangan-serangan Israel berikutnya di Jalur Gaza, menunjukkan bahwa Israel telah kehilangan sebagian besar dukungan awal, terutama di kalangan kaum Demokrat,” demikian bunyi laporan Brookings Institutions tertanggal 8 November. 

Hasil voting juga menunjukkan, pendukung Partai Demokrat — terutama kaum muda di AS, memandang Biden sudah terlalu ‘pro-Israel’ dibandingkan ketika awal konflik Oktober lalu. 

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi