Sabtu, 04/05/2024 - 08:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Para Donor Barat Pangkas Dana Bantuan untuk Kelompok Masyarakat Sipil Arab

ADVERTISEMENTS

 BEIRUT — Para donor dari negara-negara Barat memotong dana kelompok masyarakat sipil Arab karena mengkritik kekejaman Israel di Gaza. Barat juga tidak memberikan dukungan ketika kelompok itu mengkritik kekejaman tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Laporan Aljazirah melibatkan kelompok masyarakat sipil dari Mesir, wilayah pendudukan Palestina, dan Lebanon yang telah berbicara menentang kekejaman Israel di Gaza terkena dampak itu. Mereka semua mengatakan bahwa advokasi dan pelaporan mereka semakin bertentangan dengan negara-negara donor Eropa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Para donor itu sebagian besar diam mengenai serangan tanpa henti Israel terhadap warga sipil, yang mungkin merupakan pelanggaran hukum internasional.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kondisi ini membuat beberapa donor Barat telah menarik dukungan keuangan untuk media Arab, kelompok hak asasi manusia, dan lembaga think tank tersebut. Mereka juga mengatakan, bahwa kecewa terhadap banyak negara dan yayasan Barat karena dukungan terhadap pemboman dan pengepungan Israel di Gaza.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Besarnya kemarahan dan kepahitan tidak hanya terbatas pada masyarakat kami, tetapi juga pada kami [sebagai pembela hak asasi manusia di wilayah Arab]. Kami tidak tahu bagaimana atau apakah kami dapat berinteraksi lagi dengan beberapa pemerintah atau mitra Barat,” kata direktur eksekutif Inisiatif Mesir untuk Hak Pribadi (EIPR) Hossam Baghat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Media Israel: Netanyahu Stres, Takut Ditangkap ICC

Serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 11 ribu orang sejak dimulai pada tanggal 7 Oktober. Hal ini telah mendorong para ahli PBB dan ratusan cendekiawan untuk memperingatkan bahwa 2,3 juta orang yang hidup di wilayah kantung ini memiliki risiko besar terjadinya genosida.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut Human Rights Watch (HRW), Austria, Denmark, Jerman dan Swedia menghentikan program bantuan pembangunan bilateral di Gaza dan Tepi Barat beberapa hari usai serangan tidak terduga Hamas ke wilayah perbatasan Israel. Jeda ini menyebabkan hilangnya dana sebesar 139 juta dolar AS dan berdampak pada badan-badan PBB, Otoritas Palestina yang memerintah Tepi Barat, dan sejumlah organisasi masyarakat sipil.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pada 11 Oktober, Departemen Luar Negeri Federal Swiss (FDFA) juga menangguhkan pendanaan senilai jutaan dolar. Dana ini sebelumnya tersalurkan ke enam organisasi masyarakat sipil Palestina dan lima organisasi masyarakat sipil Israel.

Direktur program dan wacana publik MIFTAH Zaid Amali mengatakan, organisasinya mendapat ulasan yang sangat positif setelah FDFA Swiss menilai kegiatan pada September. Namun, setelah serangan Hamas, FDFA menangguhkan kemitraannya dengan MIFTAH, yang untuk sementara mengakhiri kemungkinan pendanaan di masa depan, tanpa peringatan.

“Kami tahu bahwa keputusan ini mungkin terjadi karena tekanan dari kelompok sayap kanan di Swiss,” kata pemimpin lembaga yang bertujuan mempromosikan demokrasi dan pemerintahan yang baik di wilayah pendudukan Palestina.

Berita Lainnya:
Kabinet Perang Israel Gelar Rapat Ketiga Sejak Serangan Iran

“Untuk sebelas LSM ini, FDFA memiliki indikasi eksternal bahwa mereka berpotensi melanggar Kode Etik dan/atau klausul anti-diskriminasi FDFA,” kata juru bicara media FDFA Swiss Lea Zurcher memberikan keterangan atas pemutusan itu.

Organisasi sipil Palestina lainnya yang juga kehilangan dana dari FDFA sebagian mengaitkan keputusan tersebut dengan “lobi” yang intens dari LSM Monitor yang merupakan organisasi Israel. LSM Monitor mengoperasikan database kelompok masyarakat sipil Palestina yang diklaim terlibat dalam menutupi kekerasan dan terorisme, demonisasi dan perang hukum, menargetkan pejabat Israel dan kampanye boikot, divestasi, dan sanksi), dan mempromosikan propaganda anti-Semit.

LSM Monitor mendapat pujian atas keputusan FDFA mengenai X dan sebelumnya mengatakan penelitiannya dikutip oleh anggota parlemen Swiss. Dalam pernyataan itu menyerukan agar pendanaan dipotong untuk kelompok hak asasi manusia Israel seperti B’tselem yang bekerja untuk kesejahteraan warga Palestina.

“Ada berbagai organisasi non-pemerintah seperti LSM Monitor dengan nama-nama yang terdengar tidak berbahaya yang berupaya meminggirkan suara-suara yang kritis terhadap pemerintah Israel…tetapi organisasi-organisasi ini tidak pernah mengkritik penindasan pemerintah Israel terhadap warga Palestina,” kata , aktivis Israel-Palestina dan direktur di HRW Omar Shakir.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi