Senin, 03/06/2024 - 18:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Negara Teroris Israel Diprediksi Segera Musnah, Apa Itu Kutukan 80 Tahun yang Ditakuti Warga Israel?

BANDA ACEH — Para pemimpin perlawanan Palestina terus mengancam Pemerintahan Teroris Israel dengan mengatakan ‘kutukan dekade kedelapan’ akan menimpa mereka ketika Zionis Israel mendekati usianya yang ke-80.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Orang-orang Zionis pun mulai cemas dan takut dengan kutukan 80 tahun tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Pembicaraan mengenai kutukan ini bukanlah hal baru, seperti yang pernah disampaikan oleh pendiri Gerakan Hamas kepada Israel 24 tahun lalu. Namun, pembicaraan mengenai kutukan ini muncul kembali di tengah salah satu perang terbesar dalam sejarah Israel.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Lantas, apa sebenarnya kutukan 80 tahun tersebut? Benarkah Israel akan punah dan tidak akan bisa mencapai usia 80 tahun?

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Sederhananya, banyak warga Israel percaya umur negara mereka tidak akan melebihi usia 80 tahun. Artinya, Israel yang didirikan pada 14 Mei 1948 sedang menuju kepunahan sebelum tahun 2028.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Kutukan ini disampaikan pertama kali oleh pendiri Gerakan Hamas Syekh Ahmed Yassin pada 1999. Dia meramal Israel akan punah pada kuartal pertama abad ke-21, yaitu tahun 2027.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Apa Hukumnya Haji Berkali-kali ketika Rasulullah Hanya Satu Kali Berhaji?

Hal itu disampaikan dia saat wawancara bersama Aljazirah berdasarkan analisis yang dia baca dari Alquran soal siklus 40 tahunan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Dalam 40 tahun pertama kami menghadapi Nakba (pada 1948), 40 tahun kedua kami memulai Intifada (pada 1987) yang mana kami melakukan penentangan peperangan pengeboman terhadap Israel, 40 tahun ketiga akan berakhirnya entitas Israel, Insya Allah,” kata Syekh Yassin.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS

Kutukan ini juga disebutkan dalam Kitab Ulangan dalam Perjanjian Lama Taurat. Sejarah menunjukkan bahwa dua negara Yahudi sebelumnya, yaitu Kerajaan Daud dan Sulaiman kira-kira dari tahun 1050 SM hingga 930 SM tidak bertahan lebih dari 80 tahun.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Pada tahun ke-81, karena konflik internal kerajaan Dinasti Daud terpecah menjadi kerajaan Yehuda dan Yisrael yang terpisah, dan mulailah kejatuhannya.

Begitu juga dengan Kerajaan Hasmonean antara tahun 140-67 SM, usianya juga tidak sampai 80 tahun. Kerajaan ini hanya mampu berdiri selama 77 tahun. Pada dekade kedelapan, kerajaan ini terkoyak oleh pertikaian.

Berita Lainnya:
Real Madrid Juara Liga Champions 2023/2024, Kandaskan Borussia Dortmund di Final

Oleh karena itu, ada keyakinan di kalangan zionis Israel bahwa negara ketiga mereka di tanah Palestina yang diduduki sekarang ini juga akan segera berakhir. Israel yang kini berusia 75 tahun semakin dekat dengan kehancurannya.

Dilansir dari laman LBC Group, para sejarawan menafsirkan teori ini sebagai ‘strategi jahat’ untuk menanamkan rasa takut di kalangan pemukim Yahudi di Israel. Ini untuk mencegah pembentukan oposisi terhadap otoritas Israel, dan untuk mendorong para pemukim untuk berkumpul di negara mereka.

Misalnya, kutukan ini disebutkan dalam berbagai pidato Perdana Menteri Israel, termasuk Ehud Barak, Naftali Bennett, dan Benjamin Netanyahu. Lantas, apakah konflik yang terjadi sekarang ini akan menghancurkan negara Israel? Hanya Allah yang mengetahui.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi