Kamis, 02/05/2024 - 17:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pusat Pengembangan Pariwisata ITB Ungkap Tren Pergerakan Wisatawan

ADVERTISEMENTS

Foto aerial Danau Toba dari kawasan wisata menara pandang Tele di Turpuk Limbong, Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Minggu (21/2/2021).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BANDUNG — Kampus ITB mendorong pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Pascapandemi Covid-19 tren pergerakan wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara yang berkunjung di Indonesia mengalami peningkatan yang positif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kepala Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan (P-P2Par) ITB Prof Heru Purboyo Hidayat mengatakan, tren pergerakan wisatawan pascapandemi Covid-19 terus mengalami peningkatan. Kondisi itu ditunjang dengan daya saing pariwisata Indonesia menempati peringkat 32 dari sebelumnya 44 pada Tourism and Travel Development Index yang dikeluarkan World Economic Forum 2021.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Indonesia bergerak positif dalam proses pembangunan kepariwisataan,” ucap dia saat acara FGD dengan tema Sustainable Tourism Observatory and Sustainability report di Gedung Science and Technopark ITB belum lama ini melalui keterangan resmi yang diterima belum lama ini. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
SMF Komitmen Perkuat Peran Pembiayaan Sektor Perumahan

Di sisi lain praktisi pariwisata sekaligus akademisi ITB Myra P Gunawan mengatakan pariwisata berkelanjutan harus diterapkan secara spesifik dalam dunia kepariwisataan Indonesia. Tidak hanya itu, harus memperhatikan karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki ciri khas sosial budaya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Standar berkelanjutan dalam kontek Indonesia tidak serta merta hanya mengacu kepada standar yang ditetapkan organisasi luar karena sering tidak selaras dengan yang ada,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ia menuturkan pemangku kepentingan pun harus memahami tentang konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan. Sebab konsep tersebut harus didukung oleh kebijakan yang masif, terintegrasi dan berkelanjutan serta pemahaman merata di lapangan.

Berita Lainnya:
Jasa Marga Prediksi Masih akan Ada Pergerakan Arus Balik Akhir Pekan Ini

Staf ahli bidang pembangunan berkelanjutan Frans Teguh mengatakan sejak tahun 2016 bersama perguruan tinggi membentuk Monitoring Centre For Sustainable Tourism Observatory (MCSTO). Saat ini terdapat lima MCSTO yaitu di MCSTO ITB dengan lokasi monitoring di Pangandaran.

Selain itu, MCSTO UGM di Sleman, Unram di Lombok, USU di Medan dan Udayana di Sanur Bali. Kelima MCSTO sudah terdaftar di International Network of Sustainable Tourism Observatories Indonesia (INSTO).

“MCSTO adalah inisiatif yang dikembangkan INSTO untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan mengumpulkan data informasi tentang dampak pariwisata terhadap berbagai tujuan berkelanjutan seperti tata kelola, ekonomi, lingkunhgan dan sosial budaya,” kata dia.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi