Selasa, 30/04/2024 - 03:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

KemenPPPA: Takut Reputasi Turun, Korporasi Tutupi Kekerasan Seksual

ADVERTISEMENTS

Pelecehan seksual (ilustrasi). Perusahaan yang memiliki kasus kekerasan seksual diserukan untuk mengakui dan menanganinya alih-alih menutupi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebut korporasi masih cenderung menutup-nutupi bila terjadi kasus kekerasan seksual di perusahaan. Kecenderungan itu terjadi karena manajemen menganggap kejadian tersebut akan mencoreng reputasi perusahaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Moeldoko Sentil Narasi Pemanggilan Presiden oleh MK: Terlalu Berlebihan
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saat ini masih berlaku ketika ada kasus itu, dianggap ini mengancam reputasi perusahaan, jadi upayanya ditutup-tutupi supaya seolah-olah tidak ada kekerasan seksual ” kata Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan KemenPPPA Eni Widiyanti dalam talkshow bertajuk “Sinergi dalam Implementasi UU TPKS untuk Ciptakan Tempat Kerja Bebas Kekerasan Seksual”, di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
AS Beri Sanksi Batalyon Netzah Yehuda Israel, Apa Saja Aksi Sadisnya?
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Untuk itu, Eni mendorong agar perusahaan yang memiliki kasus kekerasan seksual di dalamnya untuk mengakui dan menangani kasus tersebut.

ADVERTISEMENTS

“Akan lebih baik kalau oh iya kita akui memang ada (kekerasan seksual), tetapi perusahaan sudah menanganinya dengan baik,” kata Eni.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi