Jumat, 17/05/2024 - 16:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Tambang Bawah Tanah Bakal Jadi Tren Pertambangan di Masa Depan

JAKARTA – Tren tambang bawah tanah diprediksi akan semakin banyak di masa mendatang mengingat semakin sedikitnya cadangan dekat permukaan.  

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Meski menurut Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM Irwandy Arif, berbiaya lebih tinggi dalam kegiatan pertambangan, namun memiliki risiko kerusakan yang lebih kecil dibandingkan dengan tambang permukaan. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Tren tambang bawah tanah akan semakin banyak di masa depan mengingat semakin sedikitnya cadangan dekat permukaan. Meski memiliki tantangan berupa biaya investasi yang relatif besar, teknologi yang semakin canggih dan ketersediaan sumber daya manusia namun memiliki peluang pengurangan risiko dampak lingkungan dimana dampak lingkungan yang muncul lebih kecil dari tambang permukaan,” kata Irwandy, Selasa (26/12/2023). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Biaya operasi tambang bawah tanah lebih tinggi dikarenakan adanya tambahan biaya untuk ventilasi, penyanggaan, dan sebagainya. Biaya operasional tambang bawah tanah kira-kira dua kali lebih mahal dibandingkan tambang terbuka. Biaya modal/kapital tambang bawah tanah kira-kira 3-4 kali lebih mahal dibandingkan tambang terbuka. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PUPR: World Water Forum Angkat Peran Infrastruktur Air untuk Pangan

“Biaya penambangan bawah tanah memang lebih besar dari tambang terbuka, tapi dengan adanya disruption technologies beberapa biaya bisa terpangkas terbuka,” lanjut Irwandy. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Irwandy mengungkapkan, peluang dan masa depan tambang bawah tanah di Indonesia akan semakin meningkat karena berbagai hal antara lain semakin berkurangnya deposit (cebakan) berkadar tinggi pada atau dekat permukaan untuk ditambang. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dengan kata lain, bertambahnya kedalaman deposit akan menyulitkan bila ditambang dengan sistem tambang terbuka karena terbatas stripping ratio dan ditemukannya teknologi baru dalam peralatan tambang bawah tanah. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Baca juga: Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar

ADVERTISEMENTS

“Pengetatan dan pembatasan mengenai masalah-masalah lingkungan, serta berkurangnya mobilitas peralatan mekanik pada tambang terbuka apabila penambangan semakin dalam menjadi alasan selanjutnya,” ujar dia. 

ADVERTISEMENTS

Potensi tambang batubara bawah tanah di Indonesia masih sangat besar misalnya di Barito & Asam-Asam Basins dengan 6 Block yang ada potensi yang terdapat didalamnya dengan total potensi 530.711 MTon di Kutai dan Tarakan Basins dari 13 Block yang ada terdapat potensi 12,344.515 MTon dan di South Sumatera Basins dari 20 Block yang ada terdapat potensi total 20,658.330 MTon batubara.

Berita Lainnya:
ESDM Tangkap WNA China Penambang Emas Ilegal, Tambangnya di Bawah Tanah

Saat ini, selain PT Sumber Daya Energi (SDE) yang baru saja meresmikan produksi pertama tambang bawah tanah, terdapat 15 perusahaan tambang batubara bawah tanah lainnya di Indonesia antara lain, CV Air Mata Emas dan PT Nusa Alam Lestari di Sumatra Barat, PT Merge Mining Industri Kalimantan Selatan, PT Kusuma Raya Utama di Bengkulu, PT Gerbang Daya Mandiri Kalimantan Timur, PT Sumber Daya Energi, PT Vipronity Power Energy, PT Sugico Pendragon Energi dan PT Indonesia Multi Energi di Kalimantan Selatan.  

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi