Senin, 17/06/2024 - 05:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Mantan Pejabat Keamanan dan Politik Israel Terkesima dengan Hamas

TEL AVIV – Sejumlah mantan pejabat politik dan keamanan Israel telah memuji perlawanan yang ditunjukkan Hamas di Jalur Gaza. Mereka tak menduga bahwa perang yang kini berlangsung di Jalur Gaza harus berlangsung selama hampir tiga bulan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Mantan kepala badan intelijen Israel, Mossad, Yosi Cohen, mengatakan, Hamas telah menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi peperangan melawan Israel. Hal itu dibuktikan dengan masih belum berhasilnya Israel mengontrol Jalur Gaza sejak pecahnya pertempuran pada 7 Oktober 2023.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Cohen mengungkapkan, Hamas sudah mempersiapkan perang yang saat ini tengah berlangsung di Gaza selama bertahun-tahun. Hamas, tambahnya, telah membangun terowongan bawah tanah di Gaza yang panjangnya diduga mencapai ratusan kilometer.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

“Tapi sebuah kota bawah tanah, dengan bunker yang dalam dan panjang, dengan pengaturan logistik yang memungkinkan adanya kehidupan bawah tanah yang lebih besar dari yang kita duga. Kami berjuang di atas dan mereka tetap di bawah,” kata Cohen, dikutip laman Middle East Monitor, Jumat (29/12/2023).

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Kendati demikian, Cohen menentang gencatan senjata di Gaza. Dia menekankan bahwa satu-satunya cara untuk mencapai kesepakatan untuk membebaskan orang-orang yang ditawan Hamas adalah dengan melanjutkan peperangan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Cohen pun mengomentari tentang proyeksi pasca berakhirnya perang di Gaza. Menurutnya, harus ada sesuatu yang dibentuk atau dibangun, tapi bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Israel.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Raja Salman Dirawat untuk Mengobati Radang Paru-Paru

“Kita perlu membangun semacam koalisi Arab dan kemudian koalisi internasional yang lebih luas, yang akan mengambil tanggung jawab, seperti yang mereka lakukan terhadap negara-negara pengungsi dan zona perang lainnya,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

“Mari kita duduk di ruangan yang sama dengan Amerika Serikat, Jepang, India, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi dan lainnya, dan kita katakan kepada mereka: Teman-teman terkasih, kami mengumumkan bahwa kami akan memisahkan diri dari kawasan ini, dan kali ini dengan serius,” tambah Cohen.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Sebelumnya mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Mayor Jenderal (Purnawirawan) Giora Eiland juga memuji perlawanan yang ditunjukkan Hamas dalam pertempuran di Jalur Gaza. Menurutnya, Hamas telah membuktikan kemampuan militernya, termasuk tekad politiknya untuk mempertahankan Gaza.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Dari sudut pandang profesional, saya harus menghargai ketahanan mereka. Saya tidak melihat tanda-tanda runtuhnya kemampuan militer Hamas maupun kekuatan politik mereka untuk terus memimpin Gaza,” kata Eiland dalam sebuah artikel yang diterbitkan New York Times, Rabu (27/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

New York Times turut mengutip Michael Milshtein, mantan perwira senior intelijen Israel. Milshtein mengkritik pernyataan beberapa pemimpin Israel yang menggambarkan Hamas sudah berada di titik nadir.

“Mereka sudah lama mengatakan bahwa Hamas sedang runtuh. Tapi itu tidak benar. Setiap hari, kita menghadapi pertempuran yang sulit,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Anggota Komisi I DPR Tanggapi Sikap Prabowo soal Gaza

Dalam laporannya, New York Times juga mengutip penjelasan dari beberapa analis militer Amerika Serikat. Mereka menilai, hasil terbaik bagi Israel untuk pertempuran yang sedang berlangsung di Gaza saat ini adalah melemahkan kemampuan militer Hamas agar kelompok tersebut tak bisa lagi melancarkan serangan dan operasi infiltrasi seperti 7 Oktober 2023.

Kendati demikian, para analis tersebut berpendapat, hanya untuk mencapai tujuan itu, Israel pun dipandang harus mengerahkan upaya luar biasa.

“Hamas berakar pada ideologi bahwa kendali Israel atas wilayah yang mereka anggap sebagai tanah Palestina harus ditentang dengan kekerasan, sebuah prinsip yang mungkin akan bertahan lama” kata para analis.

Pekan lalu Mantan perdana menteri Israel, Ehud Olmert, mengatakan, perang yang saat ini dilancarkan negaranya di Gaza dengan tujuan menghancurkan dan menumpas habis Hamas tidak akan berhasil. Dia menilai, janji yang diumbar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang penghancuran total Hamas sebagai sebuah kecongkakan.

“Gaza sedang terpuruk, ribuan warganya menderita dengan nyawa mereka, ribuan pejuang Hamas dengan senang hati terbunuh, namun kehancuran Hamas tidak akan tercapai,” kata Olmert dalam opininya yang dimuat di surat kabar Israel, Haaretz, 22 Desember 2023 lalu.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

قَالَ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا الكهف [69] Listen
[Moses] said, "You will find me, if Allah wills, patient, and I will not disobey you in [any] order." Al-Kahf ( The Cave ) [69] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi