Kamis, 09/05/2024 - 06:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Informasi Penyakit Demensia Harus Dipublikasi Luas, Ini Alasan Ahli Saraf

ADVERTISEMENTS

 KABUPATEN BOGOR — Kampanye Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait penyakit demensia yang merupakan prioritas kesehatan masyarakat yang harus dipublikasikan secara luas, kata salah satu ahli penyakit saraf (neurolog) Indonesia, dr Andreas Harry SpS(K). “Sebaiknya bagaimana cara mencegah demensia (kepikunan) perlu dipublikasi ke seluruh pelosok tanah air,” katanya, Kamis (4/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Diminta tanggapan mengenai pernyataan WHO terkait demensia, neurolog lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur itu menjelaskan bahwa 20 tahun ke depan demensia sangat meningkat prevalensinya, baik di negara Barat maupun di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Padahal 2045 adalah target Indonesia adil dan makmur melalui pencapaian Indonesia Emas,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Indonesia Emas adalah konsep di mana pada tahun 2045 mendatang, Indonesia genap berusia 100 tahun atau satu abad. Pada tahun tersebut, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Berdamai dengan Stres Menggunakan Teknik Tapping

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dengan demikian, kata anggota International Advance Research Asosiasi Alzheimer Internasional (AAICAD) itu, maka salah satu tantangan dalam bidang kesehatan yang berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) adalah mencegah agar penyakit demensia bisa ditangani sejak usia produktif. Ia melihat kampanye dan sosialisasi mengenai bagaimana menangani demensia selama ini belum optimal dan harus ditingkatkan lagi oleh pemerintah.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Dengan seruan WHO itu, tentu bisa menjadi pendorong untuk meningkatkan sosialisasi dan publikasinya,” kata Andreas Harry.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WHO dalam informasi yang dipublikasikan menyatakan demensia merupakan prioritas kesehatan masyarakat. Gejala-gejala dari demensia yang disampaikan di antaranya kesulitan dengan tugas sehari-hari, kebingungan di lingkungan yang akrab, kesulitan dengan kata-kata dan angka, hilang ingatan serta perubahan “mood” dan perilaku.

Berita Lainnya:
Pakar Gizi Sarankan Masyarakat Seimbangkan Konsumsi Opor Dengan Serat

Dalam laporan yang dirilis dengan judul “Dunia Gagal Mengatasi Tantangan Demensia” pada 2 September 2021, WHO menyatakan hanya seperempat negara di seluruh dunia yang memiliki kebijakan, strategi, atau rencana nasional untuk mendukung penderita demensia dan keluarganya.

Menurut laporan status global mengenai respons kesehatan masyarakat terhadap demensia, WHO menyatakan separuh dari negara-negara ini berada di wilayah Eropa, dan sisanya dibagi ke wilayah lainnya.

Namun bahkan di Eropa, banyak rencana yang sudah habis masa berlakunya dan hal ini menunjukkan perlunya komitmen baru dari pemerintah.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi