Kamis, 02/05/2024 - 21:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jubir Timnas Amin Ingatkan Ketahanan tak Melulu Soal Militer

ADVERTISEMENTS

 SLEMAN — Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengkiritik kebijakan pemerintah yang berutang untuk membelanjakan alat perang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Juru Bicara Timnas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Amin), Sukamta, menilai kritik Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merupakan sebuah pengingat bahwa seorang kepala negara harus memiliki prioritas dalam pembangunan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Politikus PKS tersebut memandang ketahanan tidak melulu soal militer dan alutsista. Sebab menurutnya model perang saat ini sudah terus berkembang, tidak hanya perang militer, melainkan juga perang nonmliter, dan perang hibrida. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Sehingga ketidaksejahteraan rakyat juga merupakan ancaman terhadap ketahanan nasional,” kata Sukamta dalam keterangannya, Ahad (7/1/2024).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

Sukamta beranggapan jika rakyat miskin, maka secara tidak langsung negara akan rentan dan rapuh, meskipun alutsista kuat. Sehingga mempriotitaskan aspek pertahanan di atas kesejahteraan itu tidak bijak. 

Berita Lainnya:
PDIP Dipilih Eka Maulana sebagai Kendaraan Menuju Pilkada Kota Bogor

 

“Karena pertahanan yang paling utama adalah pada kualitas sumber daya manusianya, bukan pada aspek kekuatan fisik militer dengan teknologi alutsista yang canggih. Kita sudah punya pengalaman sejarah dengan keterbatasan senjata yang canggih, kita bisa merdeka mengusir penjajah dari bumi pertiwi,” ucapnya.

 

Kendati demikian, Anggota Komisi I DPR RI tersebut tetap memandang bahwa belanja alutsista itu juga penting. Namun tetap menggunakan prioritas sesuai dengan skala kebutuhan dan keterbatasan anggaran yang ada.

“Oleh karenanya, setelah skema pengadaan alutsista MEF (Minimjum Essential Forces) tahap III berakhir pada tahun 2024 ini, Timnas AMIN akan memrogramkan NEF (New Essential Forces) yaitu pengadaan alutsista lebih berbasis pada fungsi dan adaptasi teknologi. Pengadaan alutsista ke depan tidak melulu yang besar-besar, tetapi perlu melihat efektivitas, kecanggihan dan efisiensi alutsista itu sendiri,” ungkapnya. 

Berita Lainnya:
BNPB: 110 Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar mengaku heran dengan kebijakan pemerintah rela membuat utang baru senilai triliunan rupiah demi membeli alutsista, saat tidak ada perang. Padahal, kata dia, ada banyak kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi seperti alat pertanian. “Kita enggak perang kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian,” saat bertemu dengan petani dalam di kawasan Sijalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024).

Sebagai catatan, isu alutsista mengemuka menjelang gelaran debat ketiga yang mempertemukan para capres pada Ahad (7/1/2024). Ajang adu gagasan itu mengangkat tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi