Jumat, 17/05/2024 - 12:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pertamina Sulap Anjungan Jadi Fasilitas CCS

JAKARTA — Pertamina jajaki kerja sama pengembangan Rig-to-CCS dengan Korea National Oil Corporation (KNOC). Rig-to-CCS adalah inisiatif pengembangan teknologi untuk memanfaatkan anjungan  lepas pantai (offshore platform) migas yang sudah tidak dimanfaatkan lagi  menjadi fasilitas Carbon Capture Storage (CCS). 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Kerja sama pengembangan Rig-to-CCS dilakukan melalui penandatanganan Joint Study Agreement oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan President & CEO Korea National Oil Corporation (KNOC) Dong Sub Kim di Seoul, Korea Selatan, Rabu 10 Januari 2024. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kerja sama pengembangan Rig-to-CCS merupakan komitmen Pertamina mengurangi emisi dan mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Ia sangat mengapresiasi kerja sama ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Angkasa Pura Layani 35,3 Juta Penumpang pada Kuartal I 2024

“Selain untuk memperkaya kajian CCS, kerja sama ini juga membantu menyelesaikan masalah Indonesia pada Abandonment and Site Restoration (ASR) anjungan lepas pantai,” ujar Nicke, Rabu (10/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menurut Nicke, ASR menjadi tantangan tersendiri dengan banyaknya jumlah anjungan migas lepas pantai yang kini tidak lagi digunakan setelah produksi migas berakhir, setelah puluhan tahun digunakan. “Biaya ASR atau decommissioning secara konvensional sangat mahal,” kata Nicke.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dengan begitu, dibutuhkan solusi alternatif ASR terutama pemanfaatan ulang agar pelaksanaan ASR anjungan lepas pantai tersebut dapat dilaksanakan secara bertahap dan efisien.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Senior Vice President Research and Technology Innovation Pertamina Oki Muraza menambahkan selain Rig-to-CCS, kerja sama dengan KNOC dapat juga berkembang kepada pengembangan teknologi di bisnis rendah karbon (Low Carbon Business) lainnya. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Kuartal Pertama 2024, Pertamina Catatkan Produksi Minyak 548 Ribu Barel per Hari  

“Kerja sama bisa diperluas untuk pengembangan Rig-to-Wind Farm, Rig-to-Fish-Farm (budidaya perikanan lepas pantai), dan juga Rig-to-LNG-Terminal, untuk membawa gas bumi ke lokasi yang belum terjangkau fasilitas energi,” ujar Oki.

ADVERTISEMENTS

Vice President Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso mengatakan Indonesia memiliki potensi kapasitas penyimpanan CO2 cukup besar sehingga bisa menempatkan Indonesia berdiri di garis depan era industri hijau. 

ADVERTISEMENTS

“Indonesia merupakan pelopor di ASEAN dalam penerapan regulasi CCS dan berperingkat pertama di Asia menurut Global CCS Institute. Pengembangan CCS memerlukan investasi besar sehingga diperlukan kerja sama global,” ujar Fadjar. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi