Jumat, 17/05/2024 - 01:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dampak Buruk Workaholic, Bisa Berimbas Seluruh Aspek Kehidupan

Workaholic dapat berimbas pada kehidupan. (ilustrasi)

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Tekanan di dunia kerja sangat besar, termasuk tekanan untuk menjadi unggul, mencapai target, dan melampaui ekspektasi. Tenggat waktu menjadi hal yang selalu mengejar karyawan, dan itu berpotensi membuat siapa pun merasa kewalahan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Joseph Soares dari perusahaan sumber daya manusia IBPROM Corp mengingatkan agar seseorang tidak masuk dalam jebakan menjadi workaholic atau kecanduan bekerja. Menurut Soares, sosok yang workaholic kerap menganggap pekerjaan sebagai aspek penentu kehidupan mereka. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Faktanya, workaholic adalah salah satu bentuk kecanduan, dan itu dapat menghancurkan berbagai aspek kehidupan. Sebab, hal itu berimbas pada hubungan seseorang dengan keluarga, teman-teman, serta dengan komunitas yang lebih luas.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hari Ibu Internasional dan Indonesia Punya Tanggal Berbeda, Ini Sejarahnya

“Sangat mudah untuk mengabaikan dampak kecanduan kerja. Sangat mudah pula untuk tergelincir ke dalam pola pikir yang salah dan pada akhirnya membuat Anda semakin menjauh dari hal-hal yang penting dalam hidup,” kata Soares, dikutip dari laman Forbes, Rabu (10/1/2024). 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Namun, bukan berarti seseorang yang bekerja berjam-jam dalam sehari sudah pasti disebut workaholic. Sosok workaholic cenderung mengutamakan pekerjaan di atas segalanya, rela lembur meski harus mengorbankan hal-hal pribadi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Salah satu cara paling efektif untuk menemukan keseimbangan dan memerangi pola pikir gila kerja adalah dengan menetapkan batasan. Tidak apa-apa untuk mengatakan “tidak” atau “tidak sekarang”, tidak peduli apa yang mungkin dikatakan oleh atasan atau rekan kerja.

ADVERTISEMENTS

Terlebih, jika penyebab di balik kata “tidak” itu adalah karena ingin hadir dalam kehidupan pribadi, baik bersama keluarga atau teman. Beri tahu orang lain bahwa Anda sedang berada di luar jam kerja normal, dan itu adalah batasan yang masuk akal.

ADVERTISEMENTS

Setelah menemukan titik awal untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan pekerjaan, sadarilah betapa pentingnya kerja tim. Kenyataannya, seseorang bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan bersama tim.

Berita Lainnya:
Kemenkes: Perubahan Iklim 2024 Membuat Kasus DBD di Indonesia Kembali Naik

Perbaiki hubungan di tempat kerja agar bisa saling bekerja sama, alih-alih menjadi sekelompok pecandu kerja yang mencoba mengalahkan satu sama lain. “Tidak ada salahnya juga membantu orang lain menemukan keseimbangan dalam kehidupan mereka,” ucap Soares.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi