Jumat, 03/05/2024 - 22:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Gempa Ishikawa Jepang: Akses Masih Sulit dan Listrik Padam

ADVERTISEMENTS

TOKYO — Gempa bermagnitudo 7,6 yang melanda Prefektur Ishikawa pada 1 Januari lalu masih menyisakan dampak yang signifikan hingga saat ini, terutama di beberapa wilayah, seperti di Wajima dan Suzu yang mengalami listrik dan air padam.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Salah seorang warga negara Indonesia (WNI), Hikmah, yang terdampak gempa dan terlibat langsung dalam membantu korban gempa menuturkan kepada Antara di Tokyo, Kamis (11/1/2024), bahwa saat ini kondisi di beberapa wilayah masih sulit.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Suzu, akses paling sulit. Listrik dan air belum ada,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah Ogi dan Wajima yang aksesnya terhambat dan listrik serta air padam.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Ke sana, bisa makan waktu tiga kali lipat dari biasanya karena jalan di tempat-tempat lain pun juga tidak baik-baik saja,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Dampak Ketegangan Palestina-Israel, Columbia University Batalkan Kelas Tatap Muka 

Sementara itu, lanjut dia, di wilayah Nanao akses relatif lebih mudah, tetapi air masih sulit didapatkan. Sementara di wilayah Ibu Kota Ishikawa, Kanazawa, kondisi sudah terbilang stabil.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Hikmah menyebutkan WNI yang terdampak di Suzu dan Wajima pun masih tinggal di pengungsian. “Setahu saya yang di Wajima ada tiga orang. Ada juga yang di Sakai. WNI yang bekerja di bidang perikanan diungsikan ke Kanazawa karena tempat tinggalnya sudah tidak bisa didiami,” katanya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dia menambahkan tidak hanya WNI dan warga asing lainnya, warga Jepang juga masih banyak yang bertahan di pengungsian. Berdasarkan informasi yang didapatkan, jalan raya terbelah di wilayah Suzu, rumah runtuh dan tiang-tiang listrik ambruk.

Berita Lainnya:
Lewat Telepon, Menlu China Bahas Situasi Timur Tengah

“Tiang listrik hampir tidak ada yang lurus. Saya pulang ke Kanazawa, melihat tiang listrik lurus jadi merasa aneh,” katanya.

Merujuk pada data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, WNI yang masih tinggal di pengungsian berjumlah 13 orang, delapan di Animizu dan lima di Kanazawa. Selain itu, akses dan lokasi jalan tertutup salju dan terkendala jaringan komunikasi telepon antarwilayah.

Hingga Kamis (11/1/2024), gempa tersebut telah menelan 206 korban tewas dan 52 orang masih belum dapat ditemukan. KBRI Tokyo memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa.

Informasi dari Badan Meteorologi Jepang menunjukkan gempa susulan masih kerap terjadi di Semenanjung Noto, yakni bermagnitudo 2,7 pada Kamis (11/1/2024) pukul 23.35 waktu setempat.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi