Selasa, 21/05/2024 - 05:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Detik-detik Anggota Panwascam Babak Belur Diduga Dianiaya Tim Calon DPD RI di Medan

BANDA ACEH  – Seorang anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di Kota Medan, Sumut, bernama Raja Siregar (33)  menceritakan detik-detik dirinya diduga dianiaya tim calon DPD RI 2024-2029, Badikenita Br Sitepu.   

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 Hironinya, saat menceritakan kronologi, dari pantauan tvOnenews, terlihat wajahnya babak belur dan sejumlah luka di tubuhnya.  Raka ceritakan, peristiwa itu terjadi tadi malam di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Baru, Sabtu (13/1/2024) sekira 20.30 WIB. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Kejadian itu berawal saat dirinya menerima laporan dari warga soal adanya kegiatan di salah satu tempat yang dipasangi spanduk salah satu calon anggota DPD RI, Badikenita Br Sitepu. 

 “Pada saat saya datang itu, ada keramaian di rumah yang ada baliho gambar ibu itu, Badikenita. Dari hasil laporan warga, saya datangi,” ucap Raja di RS Bhayangkara Medan, Minggu (14/1/2024). 

Ia akui dirinya memang saat itu tidak memakai atribut Panwas karena hanya ingin mengecek laporan warga tersebut.  Setibanya di lokasi, Raja katakan juga langsung memperkenalkan diri sebagai anggota Panwas Medan Baru. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Bursa Gelap Kabinet dan Pembatasan Undang-Undang

“Saya bilang, izin saya Panwas Medan baru mengonfirmasi saja kegiatan ini, saya bilang,” ceritanya. Lanjutnya menceritakan, pada saat itu ada seseorang yang mengatakan bahwa di lokasi tersebut tidak ada acara apa-apa, hanya acara lomba.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Raja pun mencoba mengambil dokumentasi di lokasi tersebut. Namun, sejumlah orang melarang dirinya mengambil dokumentasi itu dan menyuruh Raja untuk menghapusnya. 

“Saya sambil berdiri sambil dokumentasi, mereka tidak terima. Mereka bilang ngapain dokumentasi-dokumentasi, hapus itu hapus. 

ADVERTISEMENTS

Pada saat itu saya bilang, ya sudah bang kita hapus, saya pengawas bang untuk dokumentasi saja, tidak ada masalah di sini. Mereka enggak terima, HP saya diambil, sampai sekarang masih ditahan mereka,” pungkas Raja. 

ADVERTISEMENTS

Seusai itu, Raja dipiting dan dipukul oleh sejumlah orang. Tak lama, kata Raja, Badikenita Sitepu keluar dan menanyakan soal kedatangan Raja. 

Berita Lainnya:
Pemprov Kalbar dan BI Adopsi Digital Farming untuk Produktivitas Pertanian

“Tiba-tiba ibu Badikenta datang, saya penanggungjawab di sini, kamu siapa, katanya. Saya panwas Bu, kantor kita di belakang, kalau tidak percaya, kita bisa ke sana, saya bilang. 

Saya enggak tau tiba-tiba ibu itu pergi,” ujarnya. Tak lama, sejumlah orang datang menemui Raja dan langsung memitingnya. 

Setelah itu, dia dibawa menjauhi lokasi dan langsung dikeroyok.  Bahkan mirisnya, ada sekitar tujuh orang yang saat itu menghajarnya. “Datang timnya beberapa orang piting saya, bawa saya dari kantor itu ke Pasar 1, menjauh dari situ.

 Terakhir dikeroyok saya oleh beberapa orang. Perlakuannya ekstrem, ditunjang, dipukul, enggak manusiawi, sampai jatuh ke tanah. Bahkan, saya diintimidasi yang macam, dipijak-pijak juga. 

(Pelakunya) kurang lebih ada lebih dari tujuh orang,” imbuhnya. Atas kejadian ini, Raja pun membuat laporan ke Polsek Medan Baru

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi