Jumat, 03/05/2024 - 10:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

BKKBN Ungkap Penanganan Stunting Butuh Perubahan Besar dalam Perilaku Masyarakat

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Sukses atau gagalnya pemerintah mencapai target angka prevalensi stunting di angka 14 persen akan ditentukan tahun ini. Percepatan penurunan kasus disebut masih terlalu landai untuk dapat mencapai target tersebut. Sebab itu, diperlukan suatu perubahan perilaku masyarakat yang memicu stunting.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Percepatan penurunan terlalu landai,” ujar Penyuluh Ahli Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Siti Fathonah dalam bincang edukasi yang diselenggarakan oleh Klub Edukasi Cempaka, Universitas Yarsi, dan Indofood secara hibrida di Kampus Yarsi, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Siti menjelaskan, upaya peningkatan gizi pada anak-anak stunting menjadi arahan Presiden melalui Perpres 72 tahun 2021 untuk seluruh pemerintah daerah. Dia menilai, untuk mencapai target yang ditentukan ada kontribusi dari perilaku masyarakat yang selama ini memicu terjadinya stunting. Hal itulah yang perlu diubah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penanganan stunting di Indonesia memang tidak bisa dilakukan sendirian, melainkan harus bergotong royong agar hasilnya maksimal. Selain pemerintah, sektor swasta juga ikut terlibat dalam menekan kasus stunting. Head Corporate Communication Division PT Indofood Sukses Makmur Tbk Stefanus Indrayana, menjelaskan, Indonesia adalah salah satu negara yang ikut serta mengatasi mal nutrisi di dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Innalillahi, 4 Teknisi Meninggal Saat Melakukan Perawatan Tangki Septik di Cirebon

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Keterlibatan Indonesia di kancah internasional bersama negara-negara lain bergotong royong mengatasi mal nutrisi sejak 2012,” terang Indrayana.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia mengatakan, pihaknya juga melakukan upaya-upaya mengatasi malnutrisi baik kelebihan nutrisi, kekurangan nutrisi, dan kekurangan nutrisi mikro. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi agar kebutuhan nutrisi terpenuhi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ia mencontohkan, produk-produk pangan seperti terigu, minyak goreng dan mie telah dilakukan fortifikasi nutrien agar masyarakat mengonsumsi terpenuhi kebutuhan nutrisi.

Fortifikasi tepung terigu yang telah ditambahkan dengan berbagai mineral dan vitamin tertentu yang dibutuhkan bagi kesehatan manusia. Salah satunya dengan ditambahkannya zat besi pada terigu. Kemudian penambahan vitamin A pada minyak goreng dan sebagainya.

“Tidak hanya pangan, tetapi juga pengadaan sanitasi dan kebersihan yang menjadi bagian upaya penurunan stunting,” jelas dia.

Hal lain yang dilakukan adalah melatih masyarakat mengolah makanan sehat dan memiliki kandungan gizi seimbang dan nantinya mereka akan mempraktikkan ke keluarga masing-masing. Membuka layanan gizi masyarakat melalui posyandu dan telah ada 228 posyandu binaan dan lima klinik kesehatan yang sifatnya mobile di lima area di wilayah pabrik Indofood.

Berita Lainnya:
Satpol PP Kota Bogor Awasi PKL Seusai Penertiban di Jalan Dewi Sartika

“Dan sesuai arahan pemerintah, kami juga fokus pada intervensi gizi pada ibu hamil, remaja putri, dan 1000 hari pertama kehidupan anak,” jelas dia.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Endang L Achadi menambahkan, stunting bukan harus diobati tetapi dicari cara mengatasinya dan mencegahnya. Ibu hamil yang mendambakan bayinya tidak mengalami stunting di kemudian hari dapat melakukannya dengan sejumlah cara.

“Ibu hamil harus tercukupi gizinya, tidak anemia, tidak berada di lingkungan perokok, tidak kurus atau gemuk dan penambahan berat badan selama kehamilan adekuat,” terang dia.

Rektor Yarsi Fasli Jalal menanggapi hal itu mengatakan bahwa sebetulnya sejak era Presiden SBY sudah ada delapan langkah penanganan stunting dan sudah dilaksanakan di setiap daerah. Namun entah kenapa kasus stunting belum juga turun.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi