Rabu, 01/05/2024 - 06:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kuota Subsidi Motor Listrik 2023 tak Terpenuhi pada 2023, Ini Kata Menperin

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, pada 2023 pagu Kemenperin mencapai Rp 4,53 triliun. Termasuk di dalamnya pagu Anggaran Belanja Tambahan (ABT) subsidi motor listrik sebesar Rp 1,4 triliun.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Penyerapan anggaran kami pada 2023 sebesar Rp 3,16 triliun. Hanya saja jika tanpa ABT subsidi motor listrik, realisasinya sebesar 98,3 persen atau naik dibanding realisasi 2022 sebesar 98,1 persen,” kata Agus dalam siaran pers yang dilansir pasa Kamis (18/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menperin menjelaskan, salah satu alasan kuota subsidi motor listrik pada 2023 tidak terpenuhi lantaran penyaluran subsidi baru dimulai pada April 2023. Kemudian, syarat-syaratnya disederhanakan berlaku pada September 2023.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Pada 19 September 2023, pemerintah mengubah syarat penerima Bantuan Pembelian KBLBB menjadi satu Kartu Tanda Penduduk (KTP) per unit motor sehingga lebih mudah dan terbuka untuk semua kalangan. Perubahan persyaratan tersebut mendorong peningkatan pembelian sebesar 567 persen,” kata dia menjelaskan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bulog Manfaatkan Fleksibilitas Harga Gabah dan Beras

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kemenperin mencatat, serapan dari program subsidi motor listrik tersebut pada 2023 mencapai 11.532 unit atau senilai Rp 80,7 miliar. Sementara, target yang ditetapkan sebesar 200 ribu unit dengan total anggaran Rp 1,4 triliun.

Agus menyebutkan, salah satu penyebab rendahnya penyerapan subsidi motor listrik yaitu terkait dengan kemampuan dari komponen baterai yang diproduksi saat ini. Itu karena, pengisian daya yang dinilai terlalu lama membuat minat masyarakat terhadap motor listrik menjadi rendah.

Berita Lainnya:
Relaksasi HET Beras Premium Berakhir, Badan Pangan Bakal Perpanjang Lagi?

Mengenai hal tersebut, Kemenperin menjalin komunikasi dengan para produsen sepeda motor listrik guna menetapkan standarisasi baterai. “Bagi konsumen mobil dan motor listrik, salah satu yang penting kan baterai. Jadi komponen tersebut harus bisa memiliki durasi yang lama, panjang, dan baterainya harus bisa mudah di-charge,” kata Agus.

Ia menuturkan, baterai menjadi kunci keberhasilan program mobil dan motor listrik. Meski begitu, Agus optimistis target program subsidi motor listrik pada 2024 bisa tercapai. 

Itu sejalan dengan mulai ramainya produk yang dipasarkan sehingga konsumen bisa memilih lebih banyak sesuai kebutuhan. Adapun pada 2024, alokasi anggaran untuk program pembelian motor listrik sebanyak 50 ribu unit, total anggarannya sebesar Rp 350 miliar. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi