Sabtu, 04/05/2024 - 09:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

OPM Klaim Satu Prajurit Gugur dalam Serangan di Kantor Bupati Intan Jaya

ADVERTISEMENTS

INTAN JAYA — Kelompok separatisme bersenjata Papua Merdeka mengeklaim menyerang Kantor Bupati Intan Jaya, di Bologai, Sugapa, Papua Tengah, pada Senin (29/1/2024) waktu setempat. Satu prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) disebut meninggal dunia dalam serangan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengatakan, kelompoknya juga melakukan pembakaran terhadap pos militer di wilayah tersebut. Sebby, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta menyampaikan, serangan kelompoknya itu dilakukan pada Senin (29/1/2024) siang waktu setempat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Penyerangan itu dilakukan di Kantor Bupati Kabupaten Intan Jaya di bawah komando TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Undius Kogeya,” kata Sebby, Selasa (30/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kata dia serangan tersebut, pun dilakukan ketika sejumlah pejabat daerah, bersama-sama pasukan keamanan TNI dan Polri melangsungkan pertemuan. Sebby mengatakan, selain melakukan penyerangan di kantor bupati, kelompoknya juga melakukan serangan terhadap tim evakuasi TNI-Polri.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Pasukan TPNPB juga melakukan penembakan terhadap helikopter yang melakukan evakuasi terhadap dua mayat TNI,” kata Sebby.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
OPM Sebut Paniai Jadi Zona Perang, Ini Respons TNI

Dua jenazah yang dievakuasi tersebut dikatakan Sebby, adalah korban tewas dalam kontak senjata TPNPB-OPM dengan pasukan TNI-Polri pada hari sebelumnya, Sabtu (27/1/2024) di kawasan Pos Militer Titigi. Kata Sebby, terkait dengan serangan yang dilakukan kelompok di Kantor Bupati Intan Jaya, satu personel TNI dikatakan tewas.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Pasukan TPNPB melakukan serangan di Kantor Bupati dan berhasil tembak mati satu anggota TNI,” ujar Sebby.

Dalam pernyataan yang sama, Sebby juga mengabarkan kelompoknya berhasil mengantisipasi penyergapan yang dilakukan pasukan TNI-Polri di Markas TPNPB-OPM Sorong Raya, di wilayah Maybrat, Ahad (28/1/2024). Di wilayah tersebut kata Sebby, komandan utama TPNPB-OPM Kodap IV Mamfred Fatem berhasil selamat bersama-sama kelompok lainnya.

Kata Sebby, dalam penyergapan oleh pasukan TNI-Polri itu, kontak senjata panjang terjadi. Sebby mengeklaim kelompoknya menembak satu prajurit TNI-Polri. “Sekalipun diserang, tidak ada korban di pihak TPNPB. Justru Komandan Mamfred Fatem dilaporkan berhasil menembak mati satu pasukan TNI,” ujar Sebby.

Kepala Penerangan Komandan Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa dari Mimika membenarkan penyergapan yang dilakukan TNI di markas Mamfred Fatem di Maybrat. “Bahwa benar, markas KSTP (Kelompok Separatisme Terorisme Papua) Kodap IV Sorong Raya di Maybrat pimpinan Mamfred Fatem telah dikuasai, dan dihancurkan oleh TNI,” kata dia dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Berita Lainnya:
Jimly: Anggapan Pilpres 2024 Terburuk Itu Biasa

Namun dia membantah adanya korban gugur dari pasukan TNI maupun Polri yang turut melakukan penyergapan di markas separatisme bersenjata itu. Akan tetapi, dia mengakui upaya pasukan TNI bersama Polri ‘menghabisi’ Mamfred Fatem bersama gerombolannya, gagal.

Karena dikatakan dia, penyerangan tersebut bocor sejak pasukan belum sampai di lokasi. Karena dikatakan dia, penyerangan yang dilakukan TNI dan Polri itu, berawal dari penangkapan terhadap simpatisan Mamfred Fatem di dua lokasi, yang kedapatan sedang menghimpun logistik untuk kebutuhan para pemberontak di kawasan tersebut.

“Penyergapan yang dilakukan sepertinya mengalami bocor informasi sebelum TNI mengetahui keberadaan markas KSTP di Maybrat,” tegas Kolonel Gusti.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi