Rabu, 01/05/2024 - 00:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Makna Megawati Pukul Kentungan di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud

ADVERTISEMENTS

 SURABAYA — Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri memimpin pemukulan 10 ribu kentungan cara kampanye akbar Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (3/2/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Antropologi Universitas Airlangga (Unair) Toetik Koesbardiati menyebut pemukulan kentungan yang dilakukan Megawati tersebut merupakan simbol kewaspadaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Toetik menjelaskan, kentungan yang terbuat dari bambu dan dilubangi sedemikan rupa adalah alat sederhana yang saat dipukul memberikan informasi terkait suatu kejadian. “Biasanya etnis Jawa dan Bali yang memiliki adat kentungan ini,” kata Toetik, Ahad (4/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Setiap nada dan tempo pada kentungan memiliki makna yang berbeda. Misalnya, berita kematian akan berbeda bunyinya dengan ancaman bahaya. “Berbeda pula jika ada undangan untuk berkumpul seperti rapat atau kenduri,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Soal Ajakan Gabung Koalisi, Nasdem: Keseimbangan Politik Harus Tetap Dijalankan

Jika bunyi dan tempo 6 kali lalu jedah dan diulang 6 kali (doro muluk) adalah tanda ada kematian. Selain itu, lanjut Toetik, kentungan yang dibunyikan secara cepat dan tidak berjedah adalah simbol tanda bahaya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Terkait bunyi dan tempo 10 ribu kentungan yang dibunyikan Megawati tersebut, menurutnya terdengar dengan tempo cepat tanpa jeda. Artinya, kata dia, bunyi kenyungan teraebut termasuk ssbagai tanda bahaya.

“Kalau jumlah 10 ribu kentongan gak bermakna simbol. Yang simbol adalah nada dan tempo kentongan. Apakah Bu Mega membunyikan kentongan dengan nada dan tempo tanpa jedah? Kalau iya, berarti tanda waspada,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Jadi Top Priority Diusung Nasdem di Pilgub Jakarta 2024, Anies: Kita Rehat Dulu

Sebelumnya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, pemukulan kentongan ini sebagai simbol agar masyarakat tersadar untuk ikut menjaga kewaspadaan, melawan intimidasi dan kecurangan yang mungkin terjadi di Pilpres 2024. Selain itu, kata dia, yang paling utama adalah mengamankan suara Ganjar-Mahfud pada 14 Febuari 2024.

“Masyarakat pun diajak untuk ikut berpartisipasi mengawal Oemilu yang Jurdil dan mengamankan suara Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024,” kata Hasto.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi